Pengamat politik senior Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia, Siti Zuhro, mengatakan partai politik Islam tidak konsisten
dengan ideologi yang mereka bawa. Inilah yang mendasari menurunnya
jumlah pemilih partai Islam, berdasarkan hasil survei. Menurutnya,
partai Islam menyatakan partainya bersih karena berbasis agama, namun
ternyata banyak yang tersangkut kasus korupsi.
»Menonton
video porno waktu rapat saja bisa menyebabkan masyarakat beralih
pilihan,” kata Siti ketika dihubungi, Selasa, 16 Oktober 2012. Dia
menambahkan, partai Islam menanggung beban akidah yang selalu
menunjukkan citra harus positif. Namun, yang terjadi justru sebalikya,
partai Islam tidak bisa merespons keinginan rakyat.
Bahkan,
partai lama seperti Partai Persatuan Pembangunan, juga tidak mampu
mengakar layaknya Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan. Selain itu, rendahnya perolehan suara partai-partai Islam
tersebut lantaran aliran politik yang mencair. »Masyarakat Nahdlatul
Ulama belum tentu memilih PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) atau PPP. Dan
warga Muhammadiyah belum pasti memilih PAN (Partai Amanat Nasional),”
ucap Zuhro.
Masyarakat muslim belum tentu merefleksikan
ketaatan bergama dalam sudut pandang Islam. »Masyarakat cenderung
memilih partai tengah,” kata Zuhro. Ini yang menyebabkan partai-partai
nasional mempunyai angka keterpilihan tinggi berdasarkan survei. Orang
dengan agama apa pun bisa masuk ke Partai Demokrat, Golkar, dan PDI-P.
Sebelumnya,
untuk pemilu 2014, Saiful Mujani Research melemparkan pertanyaan secara
terbuka pada responden tentang partai apa yang akan dipilih. Pilihan
tertinggi ditujukan pada Golkar dengan 14 persen, diikuti PDI-P dengan 9
persen pemilih, dan Demokrat dengan 8 persen pemilih.
Partai
Nasional Demokrat menyodok di posisi keempat dengan 4 persen suara,
mengalahkan Gerindra yang hanya meraup 3 persen bersama PKS, PKB, PPP,
dan PAN. Hasil survei LSI menunjukkan partai nasionalis menduduki lima
peringkat utama. Peringkat pertama diduduki oleh Partai Golkar dengan 21
persen.
Disusul PDI-P di posisi kedua dengan 17,2 persen.
Demokrat di peringkat ketiga dengan 14 persen. Gerindra di posisi
keempat dengan 5,2 persen. Kemudian, Nasdem di posisi kelima dengan 5
persen. Sedangkan partai Islam seperti PKS, PPP, PAN dan PKB diprediksi
tenggelam. Perolehan mereka di bawah 5 persen. Sumber
1 komentar:
dasar dodol
Posting Komentar