Senin, 15 Oktober 2012

Politikus Nonton Video Porno


Pengamat politik senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro, mengatakan partai politik Islam tidak konsisten dengan ideologi yang mereka bawa. Inilah yang mendasari menurunnya jumlah pemilih partai Islam, berdasarkan hasil survei. Menurutnya, partai Islam menyatakan partainya bersih karena berbasis agama, namun ternyata banyak yang tersangkut kasus korupsi.


»Menonton video porno waktu rapat saja bisa menyebabkan masyarakat beralih pilihan,” kata Siti ketika dihubungi, Selasa, 16 Oktober 2012. Dia menambahkan, partai Islam menanggung beban akidah yang selalu menunjukkan citra harus positif. Namun, yang terjadi justru sebalikya, partai Islam tidak bisa merespons keinginan rakyat.


Bahkan, partai lama seperti Partai Persatuan Pembangunan, juga tidak mampu mengakar layaknya Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Selain itu, rendahnya perolehan suara partai-partai Islam tersebut lantaran aliran politik yang mencair. »Masyarakat Nahdlatul Ulama belum tentu memilih PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) atau PPP. Dan warga Muhammadiyah belum pasti memilih PAN (Partai Amanat Nasional),” ucap Zuhro.


Masyarakat muslim belum tentu merefleksikan ketaatan bergama dalam sudut pandang Islam. »Masyarakat cenderung memilih partai tengah,” kata Zuhro. Ini yang menyebabkan partai-partai nasional mempunyai angka keterpilihan tinggi berdasarkan survei. Orang dengan agama apa pun bisa masuk ke Partai Demokrat, Golkar, dan PDI-P.


Sebelumnya, untuk pemilu 2014, Saiful Mujani Research melemparkan pertanyaan secara terbuka pada responden tentang partai apa yang akan dipilih. Pilihan tertinggi ditujukan pada Golkar dengan 14 persen, diikuti PDI-P dengan 9 persen pemilih, dan Demokrat dengan 8 persen pemilih.


Partai Nasional Demokrat menyodok di posisi keempat dengan 4 persen suara, mengalahkan Gerindra yang hanya meraup 3 persen bersama PKS, PKB, PPP, dan PAN. Hasil survei LSI menunjukkan partai nasionalis menduduki lima peringkat utama. Peringkat pertama diduduki oleh Partai Golkar dengan 21 persen.


Disusul PDI-P di posisi kedua dengan 17,2 persen. Demokrat di peringkat ketiga dengan 14 persen. Gerindra di posisi keempat dengan 5,2 persen. Kemudian, Nasdem di posisi kelima dengan 5 persen. Sedangkan partai Islam seperti PKS, PPP, PAN dan PKB diprediksi tenggelam. Perolehan mereka di bawah 5 persen. Sumber

1 komentar: