Kamis, 18 Oktober 2012

Produk Indonesia Kurang Promosi


Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sofjan Wanandi mengatakan hal yang menjadi kendala bagi produk Indonesia dalam memasuki pasar ekspor baru adalah kurangnya promosi.


"Kekurangan kita adalah promosi, selama ini kita serahkan urusan promosi itu kepada pelaku usaha masing-masing, tentunya terbatas," kata Sofjan dalam jumpa pers acara "Trade Expo Indonesia" 2012 di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu.

Sofjan mengatakan perhelatan seperti "Trade Expo Indonesia" (TEI) 2012 merupakan ajang yang tepat bagi para pelaku ekspor untuk melakukan promosi kepada pembeli potensial yang bisa saja sebelumnya tidak mengenal mereka.

"Dalam pameran ini kita inginkan ada keseimbangan juga, eksportir besar dan eksportir kecil ada pasarnya masing-masing," kata Sofjan.

Untuk itu, Sofjan berharap ke depannya perlu ada segmentasi pasar ekspor, yang mempromosikan ekspor berdasarkan daya beli masing-masing pasar.

"Selama ini mungkin kita terlalu terkonsentrasi kepada pasar ekspor tradisional, pasar baru seperti Afrika dan Eropa Timur yang potensial justru terlupakan," kata Sofjan.

Selain itu Sofjan juga mengharapkan pihak perbankan nasional juga berperan serta dalam mendukung penetrasi komoditas ekspor Indonesia ke pasar non-tradisional, melalui peningkatan porsi pembiayaan ekspor dalam portofolio kreditnya.

"Harapannya adalah UKM terus dibiayai supaya mereka bisa mengekspor lebih banyak, selain upaya untuk "trade financing" karena sejauh ini perbankan nasional masih mengandalkan korespondensi dengan bank asing dalam hal itu," katanya.

Dalam kesempatan terpisah Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengakui besarnya potensi ekspor ke pasar non-tradisional yang merupakan negara-negara berkembang di seluruh dunia.

Dengan tingginya kapasitas untuk memproduksi produk kompetitif di pasar berkembang itu, Gita berharap "Trade Expo Indonesia" 2012 bisa menjadi salah satu ajang promosi produk dan merek Indonesia yang daya saingnya tidak kalah dari produk luar negeri.

Acara Trade Expo Indonesia resmi dibuka oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang didampingi oleh Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).

Pameran berskala internasional itu akan berlangsung hingga Minggu (21/10) di Jakarta International Expo Kemayoran Jakarta.

Tercatat lima negara asal pembeli terbanyak dalam perhelatan tahun ini adalah Nigeria (12,94 persen), Indonesia (9,71 persen), Malaysia (4,95 persen), India (4,69 persen) dan Afrika Selatan (3,42 persen). Sumber