Golkar Tak Bisa Melarang Jika JK Mau Jadi Presiden.
Partai Golkar tidak dapat menghalangi mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk maju dalam pertarungan Pilpres 2014 mendatang.
Apalagi
jika ternyata ada kendaraan politik yang mengusung JK dan keinginan
dirinya sendiri ingin maju sebagai Capres di luar partai Politik Golkar
tentunya.
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung
menegaskan Golkar telah memiliki Capres sendiri yang sudah diputuskan
bersama melalui mekanisme Rapimnas. Yakni memutuskan Ketua Umum Aburizal
Bakrie (Ical) sebagai Capres dari Partai berlambang Beringin tersebut.
"Kalau
pak JK, kita tak bisa melarang dia, untuk menahan dia untuk maju calon
presiden kalau ada parpol yang mengusung dia, lalu pak JK-nya juga punya
keinginan, ambisi juga untuk mencalonkan, kan kita enggak bisa
melarang," ungkap Akbar Tanjung kepada wartawan, saat ditemui disela
Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) IV DPP Partai Golkar, Senin
(29/10/2012) di Hotel Borobudur, Jakarta..
Bukan itu saja, menurut Akbar, Parpol yang akan mengusung JK pun harus memenuhi syarat untuk dapat mengusung Capres.
"Kita lihat sajalah, syaratnya kan ada dukungan parpol dan suara juga menentukan, kursi parlemen juga menentukan," terangnya.
Untuk diketahui, sebelum Rapimnas dilakukan, sejumlah survei menunjukkan bahwa sosok Ical masih belum kuat sebagai capres.
Survei
yang dilakukan Political Weather Station (PWS) menunjukkan, dari sisi
popularitas, kesukaan, hingga terpilihan, Ical masih terbilang rendah.
Popularitas Jusuf Kalla masih yang teratas dengan 95,88 persen. Disusul
Aburizal Bakrie 90,09 persen, Priyo Budi Santoso 80,37 persen, Akbar
Tanjung 80,17 persen, Fadel Muhammad 50,37 persen, Agung Laksono 46,63
persen, Hajriyanto Y Thohari 35,42 persen, dan Sharif Cicip Sutarjo
31,96 persen.
Sementara untuk kesukaan (akseptabilitas) terhadap
tokoh Golkar, Jusuf Kalla kembali tertinggi dengan 70 persen.
Selanjutnya, Priyo Budi Santoso 49 persen, Aburizal Bakrie 45 persen,
Akbar Tandjung 40,84 persen, Fadel Muhammad 35,6 persen, Agung Laksono
32,89 persen, Hajriyanto Y Tohari 23,64 persen, dan Syarif Cicip Sutarjo
19,71 persen. Dari segi keterpilihan terhadap tokoh Golkar, nama Jusuf
Kalla lagi-lagi masih teratas dengan 22,42 persen. Selanjutnya Aburizal
Bakrie 16,32 persen dan Priyo Budi Santoso 12,24 persen.
Survei
ini dilakukan di 33 provinsi di Indonesia dan dilaksanakan pada 15
September hingga 15 Oktober 2012. Jumlah sampel yang digunakan yakni
1.070 responden dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar