Divisi Propam Polda Metro Jaya telah memeriksa 13 anggota Polsek Taman
Sari, terkait dengan beredarnya foto vulgar Novi Amilia. Dari
pemeriksaan itu, empat anggota harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
"Keempat orang itu dinilai lalai dalam bertugas sehingga akan dikenakan
sanksi disiplin," kata juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jakarta
Raya, Komisaris Besar Rikwanto, Kamis, 25 Oktober 2012.
Novi
adalah model yang ditangkap polisi karena menabrak tujuh orang di
kawasan Taman Sari, Jakarta Barat. Dalam kecelakaan itu Novi hanya
mengenakain pakaian dalam. Dia dibawa ke kantor Polsek Taman Sari untuk
diperiksa.
Belakangan, foto-foto Novi beredar luas di internet.
Foto-foto itu diambil saat Novi masih berada di mobil, usai kecelakaan.
Dia hanya mengenakan celana dalam dan bra. Foto yang sama juga diambil
saat Novi berada di kantor polisi dengan tangan diborgol. "Dua polisi
terbukti memiliki foto Novi itu," kata Rikwanto.
Menurut
Rikwanto, polisi yang tengah diperiksa adalah Aiptu S dan Aipda YS dari
bagian reserse, satu orang polisi pengawas, Iptu HS, dan satu orang
polisi wanita, Brigadir DI. Rikwanto mengatakan, Brigadir DI dan Iptu HS
terbukti menyimpan foto vulgar Novi di telepon genggam. "Itu hasil
pelacakan dari 17 telepon genggam yang kami periksa milik 13 polisi,"
ujarnya.
Rikwanto mengatakan, Iptu HS kedapatan memiliki empat
foto terkait dengan peristiwa tersebut, yakni foto mobil Novi setelah
menabrak dan foto syur Novi di ruang reserse Polsek Tamansari. Dari
pemeriksaan, foto syur Novi ternyata tidak diambil langsung oleh Iptu
HS. "Foto itu dikirim dan bukan diambil sendiri, tapi kalau foto mobil
memang diambil sendiri," katanya.
Adapun Brigadir DI
dikatakan Rikwanto mengambil sendiri foto syur Novi yang tengah tidak
sadar itu. Namun, foto tersebut terbukti tidak disebarkan dan hanya
untuk kepentingan sendiri. "DI tidak menyebarkan foto itu, hanya untuk
dia sendiri," ujarnya.
Sedangkan dua petugas reserse
yang diperintahkan mengawal Novi, yakni Aiptu S dam Aipda YS, terbukti
melanggar disiplin dan profesionalisme dalam bertugas. Sebab, keduanya
membiarkan orang lain memfoto Novi. "Termasuk ada juga oknum wartawan,"
ujarnya.
Rikwanto mengatakan akan terus
mengembangkan kasus tersebut. "Kasusnya akan dikembangkan. Soalnya ada
juga pihak yang tak berwenang masuk ke ruangan yang steril itu," ujar
Rikwanto. Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar