Jumat, 07 September 2012

Pilkada Kudus Butuh Pemanasan

Pilkada Kudus yang menurut rencana digelar pada 26 Mei 2013 dinilai perlu ''pemanasan''. Delapan bulan jelang hari pemilihan, para calon masih malu-malu dalam mendeklarasikan tekatnya untuk maju pada pesta demokrasi tersebut.

Padahal, publik tentu membutuhkan waktu yang lebih longgar untuk dapat mengenal para calon pemimpin masa depan. Ketua Front Pembebasan Rakyat Miskin (FPRM) Kholid Mawardi, pemanasan yang dimaksud yakni adanya keterbukaan dan keberanian calon untuk dapat menampilkan diri. "Bila dilihat dari konteks pemilih harus mengetahui siapa calonnya, hal tersebut menjadi sesuatu yang sifatnya posifif," katanya, Kamis (6/9).

Logikanya, semakin publik mengenal calon maka hasilnya akan lebih maksimal. Sekali lagi, semua itu dengan mempertimbangkan penyiapkan publik untuk dapat memilih pemimpin berdasarkan kualitas kepemipinannya dibandingkan hanya saweran saja. "Masyarakat tentu perlu mengetahui lebih baik siapa pemimpinnya untuk periode mendatang," ujarnya.

Seandainya pengenalan tersebut dilakukan mendekati hari ''H'', Kholid mengaku sah-sah saja dilakukan. Hal yang dikhawatirkan yakni masyarakat tidak cukup waktu untuk mengenal para kontestan Pilkada itu. Situasi seperti itu dikhawatirkan akan menimbulkan sikap pragmatis. "Misalnya, pemilihan didasarkan atas siapa yang paling banyak memberi saweran," paparnya.

Tentu akan banyak yang sepakat bila pola perekrutan pemimpin masa depan didasarkan atas kualitas kepemimpinannya. Jadi, saat sekarang merupakan waktu yang tepat untuk dapat memberikan pembelajaran politik kepada publik. Artinya, segala sesuatu yang terkait dengan Pilkada harus dapat dilaksanakan sesuai prosedur yang berlaku.

"Bila tahapan yang digelar banyak dilanggar, maka harapan ideal dari penyelenggaraan Pilkada yang bersih dan jujur akan kembali dipertanyakan," imbuhnya.

Terpisah, anggota KPU Kudus Edy Supratno ketika diminta komentarnya menyatakan secara institusi, selama ini pihaknya telah banyak memberikan sosialisasi kepada pemilih pemula terkait penjaringan pemimpin pada masa mendatang. Salah satunya dampak negatif politik uang dan berbagai implikasinya telah dijelaskan kepada sekitar 3 ribu pemilih pemula. Sumber

Tidak ada komentar: