Awal cerita ketika pasangan pasutri
ini sedang menuju ke rumahnya di T.600 Ratus. Namun tiba-tiba
dipertengahan jalan empat motor memepet motor Nirwansyah sambil
mengatakan motor yang dibawanya mau diambil. "Motor ini mau kami ambil,
" langsung mengambil kunci kontaknya. Kejadian itu begitu cepat
sehingga membuat Irwansyah hampir terjatuh. " Abang ini siapa, kok main
ambil-ambil saja, " ungkap Nirwan.
Nirwansayah lantas menayakan
surat-surat dari lesing terkait penarikan motornya, namun tak satu pun
dari keempat pengendara motor tersebut yang dapat menunjukan surat
penarikan. "Kalau mau tarik dirumah aja bang, " sambil merogoh tasnya
untuk mengambil kamera digitalnya hendak menfoto para pelaku. Tapi
tiba-tiba salah satu oknum yang berpakaian dinas TNI AD langsung
merampas dan membanting kameranya lalu menghajar Nirwansyah hingga
tersungkur. "Kamu wartawan mau saya tembak, " kata oknum tersebut dengan
tangan merogoh sesuatu di pinggang.
Tidak habis akal Nirwansyah
berteriak rampok-rampok. Seketika itu juga warga sekitar dan pengguna
jalan sempat berkumpul dan menyaksikan peristiwa tersebut. Melihat
jumlah warga yang semakin memadati tempat kejadian dan karena takut di
keroyok oleh massa, Setio salah satu pelaku yang memakai pakaian dinas
lengkap TNI AD, dengan lantang mengatakan kepada warga kalau mereka
bukan perampok tapi kolektor. "Kami bukan rampok, saya dari ZIPUR, " dan
langsung kabur dengan membawa motor Revo warna Hitam bernomor polisi BK
5421 FG atas nama Nirwansyah beralamat di Jalan Karya, Gang Sukadamai
no.7 A Medan.
Atas kejadian yang menimpanya, Nirwansyah melopor
ke Polsek Labuhan, namun oleh polisi disarankan membuat laporan ke
Polisi Militer karena terkait oknum TNI. Malamnya, Nirwansyah melaporkan
kejadian yang dialaminya ke Polisi Militer Daerah Militer 1 Bukit
Barisan dengan tanda bukti laporan/ pengaduan nomor: TBLP - 30/I/2012
yang menerima Serda Hadi Ismail dan diketahui oleh atas nama Komandan
Detasemen Polisi militer, Pelda Rahiman, pada Jumat (28/9).
Ditempat
terpisah Sekjen Forum Komunikasi Wartawan Indonesia (FORKOMWARI), Abu
Hasan Asy'ari sangat menyayangkan sikap arogan dari oknum TNI yang
merampas kamera milik wartawan. Jika terbukti oknum TNI tersebut
melakukannya, Abu meminta supaya oknum tersebut di copot, dan kepada
Penegak Hukum untuk menerapkan UU Pers No.40 tahun 1999 seperti
tercantum dalam Pasal 4. Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar