Kekalahan yang diterima Fauzi Bowo diakui Partai
Demokrat sebagai kurang maksimalnya kerja partai. Soalnya, partai
mengaku tidak banyak dilibatkan dalam kerja tim sukses dari pasangan
Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli.
Kami bekerja tapi tidak
maksimal karena faktor tim sukses yang dipilih langsung oleh kandidat,”
kata Ketua Divisi Komunikasi dan Informasi Partai Demokrat Andi Nurpati
saat dihubungi Tempo, Kamis, 20 September 2012.
Koalisi
partai-partai besar pendukung Foke ternyata tidak sepenuhnya mampu
menggalang suara dalam tingkat pemilihan kepala daerah. »Apalagi timses
dibentuk sendiri oleh calon, bukan parpol,” ujarnya.
Dia
menambahkan, kekalahan Fauzi karena figur dan kepribadiannya sudah
dikenal warga Jakarta. Sementara lawan politiknya, Joko Widodo merupakan
sosok baru yang dapat mempengaruhi keberpihakan masyarakat. »Meski
belum kenal Jokowi, warga Jakarta akan menganggap dia mampu. Berharap
ada perubahan drastis bagi Jakarta setelah ganti orang,” ujarnya.
Meski
begitu, Andi mengucapkan selamat atas kemenangan pasangan Joko Widodo
dan Basuki Tjahaja Purnama. Kemenangan mereka, kata Andi, justru
membuktikan Fauzi mampu bekerja secara profesional. »Kemarin pihak lawan
menyebut Fauzi akan menggunakan powernya, juga kecurangan-kecurangan
birokrasi untuk menang. Tapi kenyataannya tidak,” ujarnya.
Andi
juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh partai politik pendukung
Fauzi dan Nachrowi di putaran pertama dan kedua. »Pilkada ini kemenangan
masyarakat. Semoga pemimpin yang baru dapat mengimplementasikan harapan
mereka, seperti bebas macet dan banjir,” kata Andi. Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar