Kemacetan serta berbagai kerusakan lingkungan yang
terjadi di Jakarta, termasuk penurunan permukaan tanah, berkurangnya air
tanah, dan kurangnya ruang terbuka hijau, akan berada di tumpukan
paling atas meja kerja mereka. Selain itu, masih ada penanganan sampah,
isu-isu kesejahteraan sosial, serta pemerataan ekonomi yang harus
dijawab.
Dalam pilkada putaran kedua ini, penduduk Jakarta
berhadapan pada dua pilihan calon. Yang pertama adalah gubernur yang
sekarang sedang menjabat, Fauzi Bowo dan calon wakil gubernur Nachrowi
Ramli, sementara yang kedua adalah walikota Solo Joko Widodo dan calon
wakilnya Basuki Tjahaja Purnama. Tak banyak catatan akan program kerja
yang mereka tawarkan kepada penduduk Jakarta, yang ada hanya sosok
mereka.
Lalu siapa mereka dan bagaimana rekam jejaknya?
Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli
Fauzi
Bowo lahir 10 April 1948 dan pernah menjabat sebagai wakil gubernur
untuk Sutiyoso pada periode 1997-2007. Pada pemilihan gubernur 2007,
Foke bersama dengan wakilnya saat itu, Prijanto, mengalahkan kandidat
dari PKS Adang Daradjatun dan Dani Anwar. Kemenangan Foke saat itu
beragam partai, cara yang kurang lebih sama akan dia pakai untuk
memenangkan pemilihan gubernur periode kedua ini.
Dengan slogan
'Serahkan Pada Ahlinya', Foke menjual keunggulannya sebagai doktor
perencanaan kota dan wilayah dari beberapa universitas di Jerman, yaitu
Technische Universitat Braunschweig dan Technische Universitat
Kaiserslautern. Dalam masa jabatannya, Foke berhasil menyelesaikan
proyek raksasa Kanal Banjir Timur.
Foke tidak lagi menggandeng
Prijanto, wakil gubernurnya di pemilihan lalu, karena Prijanto
mengundurkan diri pada 26 Desember 2011 lalu. Kemudian, Prijanto pun
menerbitkan buku yang menjelaskan kenapa ia mundur.
Nachrowi
Ramli yang kini menjadi calon Foke adalah Ketua Dewan Pimpinan Daerah
Partai Demokrat Provinsi DKI Jakarta. Sebelumnya ia adalah jenderal
militer yang memiliki karir panjang di Lembaga Sandi Negara sampai
akhirnya menjadi kepala di sana pada 2002-2008. Unsur kebetawian sering
dipakai Nara dalam mengampanyekan diri kepada calon pemilih.
Program
Foke pada kampanye kedua ini berfokus pada melanjutkan pembangunan
Jakarta. Dalam beberapa kesempatan, ia mengatakan bahwa pembangunan
Jakarta sangat kompleks dan butuh waktu lama menyelesaikannya, tak cukup
hanya empat tahun, maka dengan terpilih lagi ia bisa segera melanjutkan
program pembangunan.
Selain itu, Foke juga menyorongkan 'pro
growth, pro poor, dan pro job'. Ia mempromosikan pengembangan
pembangunan yang bisa dirasakan seluruh warga, berpihak pada hak warga
miskin, dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama
'Merakyat'
jadi jualan pasangan Jokowi dan Ahok, nama sapaan mereka. Mereka
mengklaim dana kampanye mereka berasal dari berjualan kemeja kotak-kotak
(Mungkinkah? Dengan dukungan Partai PDI-Perjuangan dan Gerindra, mereka
mampu membeli slot iklan di televisi).
Joko Widodo menjadi wali
kota Solo yang sangat populer karena berbagai pendekatan yang ia
lakukan. Dari upayanya melobi PKL untuk pindah ke lokasi baru,
menghilangkan pentungan pada Satpol PP, sampai yang populer, mendukung
penggunaan mobil Esemka sebagai mobil dinas wali kota dan wakil wali
kota.
Program penghijauan kota, restorasi pasar-pasar
tradisional, serta penolakan terhadap investor mal dan hipermarket
termasuk beberapa langkah yang diambil Jokowi saat menjadi wali kota
Solo.
Sementara Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok adalah orang
etnis Tionghoa pertama yang pernah menjabat sebagai Bupati Belitung
Timur pada 2005-2006. Ia juga pernah menjabat sebagai anggota Komisi II
Dewan Perwakilan Rakyat periode 2009-2014 dari Partai Golkar.
Ahok
pernah mencalonkan diri sebagai gubernur Bangka Belitung pada 2007 dan
didukung oleh Gus Dur, namun kalah. Ia juga pernah menerima penghargaan
sebagai Tokoh Anti Korupsi dari Gerakan Tiga Pilar Kemitraan, yaitu
Masyarakat Transparansi Indonesia, KADIN dan Kementerian Negara
Pemberdayaan Aparatur Negara karena membebaskan biaya kesehatan bagi
seluruh warga saat menjabat bupati.
Nah, setelah mengenal mereka, sudah siap memilih calon gubernur Jakarta yang baru? Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar