Perceraian orang tua ternyata berdampak pada kesehatan jantung.
Penelitian baru dari University of Toronto menunjukkan, pria yang
orang tuanya bercerai ketika usianya belum mencapai 18 tahun, tiga kali
lipat lebih mungkin terkena stroke.
Namun sebaliknya. Perceraian orang tua tidak meningkatkan risiko stroke pada wanita.
Peneliti Esme Fuller-Thomson dari University of Toronto
menjelaskan belum mengetahui secara pasti mengapa hal terjadi, namun
perceraian memicu produksi hormon stres kortisol secara berlebihan.
"Ada kemungkinan bahwa paparan stres akibat perceraian orang tua
mengubah cara anak bereaksi terhadap stres selama sisa hidupnya," jelas
Fuller-Thomson, dilansir melalui Dailymail (18/9).
Selain itu, peristiwa tak mengenakkan semasa kecil tersebut juga
dapat mengubah sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA), melalui
tingkat kortisol yang diproduksi.
"Peristiwa tak mengenakan semasa kecil dapat mempengaruhi
kesehatan di seluruh sisa hidupnya dengan cara mempengaruhi perkembangan
sumbu HPA. Paparan stres dapat menyebabkan sumbu HPA bergeser dan
meningkatkan sensitivitas stres saat dewasa," jelasnya.
Fuller-Thomson juga menduga meningkatnya risiko stroke pada pria bisa pula disebabkan hilangnya sosok panutan seorang ayah.
"Kehadiran sosok ayah ternyata berdampak baik bagi kesehatan Anda dalam jangka panjang," tambahnya. Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar