Rabu, 19 September 2012

Resiko Anak Korban Perceraian


Perceraian orang tua ternyata berdampak pada kesehatan jantung.


Penelitian baru dari University of Toronto menunjukkan, pria yang orang tuanya bercerai ketika usianya belum mencapai 18 tahun, tiga kali lipat lebih mungkin terkena stroke.



Namun sebaliknya. Perceraian orang tua tidak meningkatkan risiko stroke pada wanita.



Peneliti Esme Fuller-Thomson dari University of Toronto menjelaskan belum mengetahui secara pasti mengapa hal terjadi, namun perceraian memicu produksi hormon stres kortisol secara berlebihan.



"Ada kemungkinan bahwa paparan stres akibat perceraian orang tua mengubah cara anak bereaksi terhadap stres selama sisa hidupnya," jelas Fuller-Thomson, dilansir melalui Dailymail (18/9).



Selain itu, peristiwa tak mengenakkan semasa kecil tersebut juga dapat mengubah sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA), melalui tingkat kortisol yang diproduksi.



"Peristiwa tak mengenakan semasa kecil dapat mempengaruhi kesehatan di seluruh sisa hidupnya dengan cara mempengaruhi perkembangan sumbu HPA. Paparan stres dapat menyebabkan sumbu HPA bergeser dan meningkatkan sensitivitas stres saat dewasa," jelasnya.



Fuller-Thomson juga menduga meningkatnya risiko stroke pada pria bisa pula disebabkan hilangnya sosok panutan seorang ayah. 



"Kehadiran sosok ayah ternyata berdampak baik bagi kesehatan Anda dalam jangka panjang," tambahnya. Sumber


Tidak ada komentar: