Berdasarkan data yang dihimpun
PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) tahun 2006 menunjukkan
remaja yang mengaku pernah melakukan hubungan seks pranikah adalah
remaja usia 13-18 tahun. Sebanyak 60% di antaranya mengaku tidak
menggunakan alat kontrasepsi dan mengaku melakukannya di rumah sendiri.
Tragis
memang, tapi itulah kenyataannya karena kurangnya informasi atau
pengetahuan akan reproduksi dan seksual yang benar menjadikan seks
sebagai ajang coba-coba yang berujung pada beberapa risiko di antaranya
kehamilan.
"Seksual aktif di kalangan remaja adalah realitas yang
tidak bisa dipungkiri. Tingginya remaja yang melakukan seks pranikah di
rumah karena orangtua merasa aman kalau membiarkan anaknya ada di rumah
sendiri, sehingga tidak terlalu diawasi. Padahal, remaja paling banyak
melakukannya di rumah," kata Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan
Keluarga BKKBN Dr Sudibyo Alimoeso, MA di Jakarta, Rabu (22/2).
Sudibyo
menjelaskan seks memang kerap digunakan remaja sebagai ajang uji coba
dan rasa penasaran. Ini terjadi karena kurangnya pengetahuan kesehatan
reproduksi dan seksual yang dimiliki remaja.
Selain itu,
kurangnya pengawasan orangtua di rumah juga seringkali membuat remaja
merasa nyaman dan aman untuk melakukan hubungan seks pranikah.
"Ini
juga karena pengetahuan orangtua yang tidak cukup untuk berkomunikasi
tentang seksualitas dengan anak. Anak seharusnya mendapatkan informasi
yang tepat dari orangtua agar dia tidak mendapatkan informasi yang salah
dari luar, karena menurut survei kebanyakan remaja dapat informasi
tentang seks dari temannya," jelas Sudibyo.
Karenanya, sambung
Sudibyo, para remaja ini sebenarnya memerlukan pelayanan kesehatan
reproduksi lebih spesifik. Terutama bagi remaja yang mengalami risiko
Tiad KRR (seksualitas, HIV/AIDS dan Napza).
"Dengan mendapatkan
informasi yang benar mengenai risiko Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR),
maka diharapkan remaja akan semakin berhati-hati dalam melakukan
aktivitas kehidupan reproduksinya," tegas Sudibyo.
Baca Juga : bila suda fatal larinya pada Aborsi ==> Kejinya ABORSI
3 komentar:
Informasi yang bermanfaat kawan.
MasyaAllah,...kdg ngeri juga dgn pergaulan anak2 sekarang, itu sebabnya sebanyak mngkn memberikan pendidikan agama sebanyak2nya pd anak-anak kita.
Naudzubillah.....
g'abis pikir, sebenernya yang mereka pikirin apa sih???
jadi tambah hancur aja negara ini
Posting Komentar