Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta
maaf kepada rakyat Indonesia atas tindakan para kader Demokrat yang
melakukan tindakan tidak baik.
Permintaan maaf itu disampaikan Yudhoyono dalam pidatonya di perayaan
HUT ke-11 Partai Demokrat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu
(15/12/2012) malam.
"Pada kesempatan ini, saya mohon maaf kepada
rakyat Indonesia jika ada perilaku kader Demokrat yang oleh
saudara-saudara dipandang tidak baik. Sekali lagi saya mohon maaf kepada
rakyat Indonesia," kata Presiden disambut riuh tepuk tangan ribuan
kader Demokrat yang hadir.
Perayaan itu diikuti jajaran Dewan
Kehormatan Partai Demokrat, Dewan Pembina, Komisi Pengawas, pengurus
Dewan Pimpinan Pusat, anggota Fraksi di DPR, organisasi sayap, pengurus
Dewan Pimpinan Daerah, pengurus Dewan Pimpinan Cabang, anggota fraksi
DPRD Provinsi dan kabupaten/kota.
Selain menteri asal Demokrat, ikut hadir jajaran menteri asal parpol
lain maupun nonparpol, diantaranya Menteri Koordinator bidang
Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan
Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung
Laksono, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Dalam Negeri Gamawan
Fauzi, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Menteri Pendidikan M Nuh, Menteri
Keuangan Agus Martowardjojo.
Yudhoyono tak menyebut siapa saja
kader yang dimaksud. Tak disebut pula perbuatan tidak baik apa yang
telah dilakukan. Hanya saja, Yudhoyono mengakui masih banyak kekurangan
dan kelemahan Demokrat di usia ke-11.
"Jangankan Partai Demokrat yang baru berusia 11 tahun, partai-parai
lain yang usianya puluhan tahun pun juga tidak bebas dari kekurangan dan
kesalahan," kata Yudhoyono yang juga sebagai Presiden RI. Pernyataan
Yudhoyono itu juga mendapat tepuk tangan kadernya.
Seperti
diberitakan, Partai Demokrat tengah disorot publik setelah beberapa
kader utamanya terseret kasus korupsi. Mereka, yakni M Nazaruddin,
Angelina Sondakh, Hartarti Murdaya, dan terakhir Andi Mallarangeng.
Nazaruddin dan Hartarti telah keluar dari keanggotaan partai. Akibat
sejumlah kasus korupsi yang melibatkan kadernya, elektabilitas Demokrat
terus melorot berdasarkan hasil survei berbagai lembaga survei. Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar