PALANGKA RAYA - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng)
Agustin Teras Narang menyatakan pihaknya siap jika pemerintah pusat mau
menjadikan Palangka Raya sebagai ibu kota pemerintahan, menggantikan
kota Jakarta.
“Kami siap jika Palangka Raya jadi pusat kota pemerintahan. Sebab,
Kalimantan Tengah terletak persis di tengah kepulauan Indonesia," tandas
Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang, di rumah dinasnya di Palangka
Raya, Sabtu (8/12/2012) malam saat menjamu wartawan koordinatoriat MPR
RI, yang melakukan Press Gathering ke Kalimantan Tengah, Jumat hingga
Minggu.
Teras Narang mengatakan walaupun bila nantinya Palangka Raya menjadi
pusat pemerintahan bukan berarti Istana dan Presiden pindah ke Palangka
Raya, tapi tetap di Jakarta. Hanya kementerian secara bertahap bisa
dipindah ke Palangka Raya.
Dipaparkan, Kalteng merupakan provinsi terluas di Indonesia setelah
Papua dan Kalimantan Timur. Yaitu mencapai 153.564 Km persegi, yang
terdiri dari 13 Kabupaten dan 1 Kota dan 129 Kecamatan, 133 kelurahan
dan 1.350 desa.
Dari 153.564 Km persegi tersebut sebesar 89.168 Km persegi adalah
hutan, semak belukar 37.741 Km persegi, rawa 11.614 Km persegi,
pertanian dan perkebunan 10.797 Km persegi, perairan 1.420 Km persegi,
dan tanah lainnya seluas 2.825 Km persegi. Berpenduduk hanya 2.202.599
jiwa per Mei 2010. Dengan kepadatan penduduk hanya 14 jiwa/Km persegi.
Namun perlu dicatat, ujar Teras Narang, pemindahan ibu kota
pemerintahan maupun ekonomi tetap tidak boleh merusak hutan tanaman
lindung di Kalteng.
Dia menceritakan pihaknya menolak tawaran investasi Rusia yang akan
membangun jalan kereta api (KA) yang bisa menghubungkan ke Kalimantan
Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat, karena hal itu akan
merusak hutan lindung.
"Bayangkan
kalau sampai hutan lindung dibabat, maka akan terjadi banjir
dimana-mana. Jadi, membangun harus tetap melestariakan alam. Kita tetap
lestarikan pertanian dan peternakan, perkebunan, kehutanan dan
lingkungan hidup, pertambangan dan energy, perikanan dan kelautan.
Khusus pertambangan batubara di Kalteng adalah yang terbaik ketiga
setelah China dan Amerika,” tambahnya.
Adapun pertumbuhan ekonomi kalteng pada 2011 sebesar 6,74 persen
merupakan yang tertinggi dibandingkan provinsi lain di Kalimantan. Angka
ini juga lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi nasional sebesar
6,44 persen.
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Farhan Hamid pada Jumat (7/12/2012)
menjelaskan alasan mengapa Jakarta sudah tidak cocok lagi menjadi pusat
pemerintah. Pertama, 40 persen merupakan wilayah yang berada di bawah
permukaan air laut, sehingga sangat rentan banjir. Kedua, WHO menyatakan
bahwa Jakarta merupakan kota terjorok di dunia, dan ketiga, saat ini
faktanya Jakarta sudah menjadi gudang kemacetan.
"Keempat, jumlah penduduk Jakarta sudah melebihi kapasitas dan
kemampuan daya dukungnya. Kelima, tidak tertata dengan baik,
infrastruktur yang tidak terintegrasi, menjadi kota yang sangat boros
energi dan sebagainya," kata Farhan.
Mengapa Palangka Raya cocok menjadi alternatif pusat pemerintahan,
karena pertama, letak geografinya berada di tengah-tengah. Sehingga akan
memudahkan akses dari berbagai penjuru wilayah Indonesia. Kedua,
Palangka Raya letak tanahnya hampir seluruhnya dataran.
"Ketiga, ketersediaan air yang melimpah, serta tidak ada gunung
berapi sehingga tidak rawan bencana, dan keempat dengan membangun daerah
baru maka akan mudah dan lebih tertata dengan baik. Ini juga sebagai
upaya melakukan pemerataan kesejahteraan pembangunan untuk memperkokoh
NKRI,” ujarnya. Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar