Senin, 10 Desember 2012

Palangkaraya Siap Jadi Ibu Kota Pemerintahan

PALANGKA RAYA - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustin Teras Narang menyatakan pihaknya siap jika pemerintah pusat mau menjadikan Palangka Raya sebagai ibu kota pemerintahan, menggantikan kota Jakarta.


“Kami siap jika Palangka Raya jadi pusat kota pemerintahan. Sebab, Kalimantan Tengah terletak persis di tengah kepulauan Indonesia," tandas Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang, di rumah dinasnya di Palangka Raya, Sabtu (8/12/2012) malam saat menjamu wartawan koordinatoriat MPR RI, yang melakukan Press Gathering ke Kalimantan Tengah, Jumat hingga Minggu.

Teras Narang mengatakan walaupun bila nantinya Palangka Raya menjadi pusat pemerintahan bukan berarti Istana dan Presiden pindah ke Palangka Raya, tapi tetap di Jakarta. Hanya kementerian secara bertahap bisa dipindah ke Palangka Raya.

Dipaparkan, Kalteng merupakan provinsi terluas di Indonesia setelah Papua dan Kalimantan Timur. Yaitu mencapai 153.564 Km persegi, yang terdiri dari 13 Kabupaten dan 1 Kota dan 129 Kecamatan, 133 kelurahan dan 1.350 desa.

Dari 153.564 Km persegi tersebut sebesar 89.168 Km persegi adalah hutan, semak belukar 37.741 Km persegi, rawa 11.614 Km persegi, pertanian dan perkebunan 10.797 Km persegi, perairan 1.420 Km persegi, dan tanah lainnya seluas 2.825 Km persegi. Berpenduduk hanya 2.202.599 jiwa per Mei 2010. Dengan kepadatan penduduk hanya 14 jiwa/Km persegi.

Namun perlu dicatat, ujar Teras Narang, pemindahan ibu kota pemerintahan maupun ekonomi tetap tidak boleh merusak hutan tanaman lindung di Kalteng.

Dia menceritakan pihaknya menolak tawaran investasi Rusia yang akan membangun jalan kereta api (KA) yang bisa menghubungkan ke Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat, karena hal itu akan merusak hutan lindung.



"Bayangkan kalau sampai hutan lindung dibabat, maka akan terjadi banjir dimana-mana. Jadi, membangun harus tetap melestariakan alam. Kita tetap lestarikan pertanian dan peternakan, perkebunan, kehutanan dan lingkungan hidup, pertambangan dan energy, perikanan dan kelautan. Khusus pertambangan batubara di Kalteng adalah yang terbaik ketiga setelah China dan Amerika,” tambahnya.

Adapun pertumbuhan ekonomi kalteng pada 2011 sebesar 6,74 persen merupakan yang tertinggi dibandingkan provinsi lain di Kalimantan. Angka ini juga lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,44 persen.

Wakil Ketua MPR RI Ahmad Farhan Hamid pada Jumat (7/12/2012) menjelaskan alasan mengapa Jakarta sudah tidak cocok lagi menjadi pusat pemerintah. Pertama, 40 persen merupakan wilayah yang berada di bawah permukaan air laut, sehingga sangat rentan banjir. Kedua, WHO menyatakan bahwa Jakarta merupakan kota terjorok di dunia, dan ketiga, saat ini faktanya Jakarta sudah menjadi gudang kemacetan.

"Keempat, jumlah penduduk Jakarta sudah melebihi kapasitas dan kemampuan daya dukungnya. Kelima, tidak tertata dengan baik, infrastruktur yang tidak terintegrasi, menjadi kota yang sangat boros energi dan sebagainya," kata Farhan.

Mengapa Palangka Raya cocok menjadi alternatif pusat pemerintahan, karena pertama, letak geografinya berada di tengah-tengah. Sehingga akan memudahkan akses dari berbagai penjuru wilayah Indonesia. Kedua, Palangka Raya letak tanahnya hampir seluruhnya dataran.

"Ketiga, ketersediaan air yang melimpah, serta tidak ada gunung berapi sehingga tidak rawan bencana, dan keempat dengan membangun daerah baru maka akan mudah dan lebih tertata dengan baik. Ini juga sebagai upaya melakukan pemerataan kesejahteraan pembangunan untuk memperkokoh NKRI,” ujarnya. Sumber

Tidak ada komentar: