Apindo prediksi ekonomi 2013 di bawah 6,6 persen.
Optimisme Komite Ekonomi Nasional (KEN) pada pertumbuhan ekonomi
tahun depan dibantah oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). KEN
memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun depan bisa mencapai 6,6 persen.
Ketua Apindo, Sofjan Wanandi menentang pendapat Chairul Tanjung
sebagai ketua Komite Ekonomi Nasional mengenai pertumbuhan ekonomi.
Sofjan sangat pesimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 6,6
persen tahun 2013, karena menurut Sofjan masih banyak hambatan-hambatan
dalam pertumbuhan tersebut.
Sofjan menyebutkan salah satu penyebab lambatnya pertumbuhan ekonomi
adalah kisruh politik di Indonesia. Politik yang ruwet membuat investor
malas masuk ke Indonesia.
"Akibat politik dalam negeri, apakah hambatan itu sudah dipikirkan
oleh KEN. Konsentrasi kita walaupun pemerintah tidak jadi lokomotif
pertumbuhan, tapi politik masih sangat mempengaruhi," ungkap Sofjan
dalam acara prospek ekonomi yang dikeluarkan KEN di Gedung Bank Mega
Pusat, Jakarta, Senin (10/12).
Selain masalah politik, kepastian hukum di Indonesia masih
dipertanyakan. Salah satu membuat kepastian hukum di Indonesia jeblok
adalah adanya putusan MK untuk membubarkan BP Migas.
"Putusan MK masalah BP migas mencerminkan ketidakpastian hukum.
Investasi migas itu miliaran dolar. Apakah kita punya konstitusi
menyelesaikan masalah ini," tambahnya.
Selain itu, juga masalah berkepanjangan yang tidak pernah ketemu
jalan keluarnya yaitu masalah infrastruktur yang masih saja hancur.
"Infrastruktur hambatan utama kita, walaupun ada UU tanah, tapi masih
susahnya menyelesaikan tanah. Ini yang membuat saya pesimis," tambahnya. Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar