Rabu, 12 Desember 2012

Ekonomi Indonesia Tahun 2013

Apindo prediksi ekonomi 2013 di bawah 6,6 persen.

Optimisme Komite Ekonomi Nasional (KEN) pada pertumbuhan ekonomi tahun depan dibantah oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). KEN memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun depan bisa mencapai 6,6 persen.


Ketua Apindo, Sofjan Wanandi menentang pendapat Chairul Tanjung sebagai ketua Komite Ekonomi Nasional mengenai pertumbuhan ekonomi. Sofjan sangat pesimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 6,6 persen tahun 2013, karena menurut Sofjan masih banyak hambatan-hambatan dalam pertumbuhan tersebut.

Sofjan menyebutkan salah satu penyebab lambatnya pertumbuhan ekonomi adalah kisruh politik di Indonesia. Politik yang ruwet membuat investor malas masuk ke Indonesia.

"Akibat politik dalam negeri, apakah hambatan itu sudah dipikirkan oleh KEN. Konsentrasi kita walaupun pemerintah tidak jadi lokomotif pertumbuhan, tapi politik masih sangat mempengaruhi," ungkap Sofjan dalam acara prospek ekonomi yang dikeluarkan KEN di Gedung Bank Mega Pusat, Jakarta, Senin (10/12).




Selain masalah politik, kepastian hukum di Indonesia masih dipertanyakan. Salah satu membuat kepastian hukum di Indonesia jeblok adalah adanya putusan MK untuk membubarkan BP Migas.

"Putusan MK masalah BP migas mencerminkan ketidakpastian hukum. Investasi migas itu miliaran dolar. Apakah kita punya konstitusi menyelesaikan masalah ini," tambahnya.

Selain itu, juga masalah berkepanjangan yang tidak pernah ketemu jalan keluarnya yaitu masalah infrastruktur yang masih saja hancur. "Infrastruktur hambatan utama kita, walaupun ada UU tanah, tapi masih susahnya menyelesaikan tanah. Ini yang membuat saya pesimis," tambahnya. Sumber

Tidak ada komentar: