Dia membekukan anggota tubuh korbannya di apartemen yang juga berfungsi sebagai ruang toko es krim. Dia sambil menangis, Goidsargi
Estibaliz Carranza Zabala, yang merupakan warga Spanyol-Meksiko,
menceritakan caranya menembak dan memotong tubuh mantan suaminya dengan
gergaji pada 2008. Pada 2010, dia melakukan hal yang sama terhadap
pasangan barunya.
menyembunyikan tubuh korban dalam bongkah beton yang berada di ruang bawah tanah tokonya "Schleckeria" di ibu kota Austria.
Potongan
tubuh yang mengerikan itu ditemukan secara kebetulan saat gedung itu
direnovasi pada Juni 2011. Carranza ditangkap beberapa hari setelah
melarikan diri ke Italia dan kemudian diekstradisi.
Carranza
menembak mantan suaminya, Holger Holz, yang menurutnya sering melakukan
kekerasan, malas dan menyiksanya serta menolak untuk pergi dari rumah
setelah perceraian mereka. Dia menembak Holz dari jarak dekat dengan
pistol Beretta kaliber 22 sebanyak tiga kali di kepala.
"Saya
tidak pernah berpikir saya bisa melakukan itu," ujar Carranza, yang
mengenakan gaun abu-abu dan kacamata, di dalam ruang sidang yang penuh.
"Saat itu pukul 3 sore. Ada anak-anak di luar, saat itu cuacanya sedang
bagus, jadi seseorang pasti mendengar itu.
"Saya pikir polisi akan datang. Kemudian ponsel saya berdering. Itu adalah pelanggan es krim, mereka meminta saya datang."
Setelah
beberapa kali gagal membuang mayat, termasuk "ide gila" dengan
membakarnya, Carranza akhirnya memutuskan untuk menggunakan sebuah
gergaji mesin.
“Saya terus membersihkan lokasi pembunuhan pada hari-hari sesudahnya," katanya kepada pengadilan.
Namun
hubungan barunya dengan Manfred Hinterberger, seorang penjual es krim
yang berusia sekitar 20 tahun lebih tua darinya, dengan cepat memburuk
sampai ia merasa "seperti berada dalam penjara... kepala saya seperti
dibekap dengan kantong plastik.”
Sebelum membunuhnya ia belajar
menembak serta latihan untuk mencampur beton di toko perangkat keras
setempat. Carranza menembaknya saat ia tidur setelah bertengkar dalam
kondisi mabuk pada November 2010 dengan senjata yang sama.
"Manfred
memalingkan wajahnya ke dinding dan mulai mendengkur... Saya begitu
marah. Saya menyimpan pistol di bawah kasur. Saya mengeluarkan pistol,
mengokang dan menembaknya," kata Carranza di pengadilan.
Lihat Video Tertangkapnya Estibaliz Carranza: Klik Disini
Pada pagi harinya Carranza “meminta maaf pada Manfred atas apa yang telah ia lakukan". Wanita itu kemudian membuang jasad korbannya.
Saat
berada di tahanan, Carranza hamil dua bulan oleh pria lain, yang menikah
dengannya saat di penjara pada Maret tahun ini. Bayi itu lahir pada
Januari, tetapi anak yang diberi nama Roland sesuai dengan ayahnya,
segera diambil darinya dan kini kabarnya sedang diasuh oleh orangtua
Carranza di Barcelona.
"Dia benar-benar berbeda. Dia sangat
lembut, tidak macho," kata Carranza tentang suami barunya. "Dia tidak
akan membawa saya ke situasi seperti buruk seperti itu."
"Wanita
ini suka berpura-pura," kata jaksa Petra Freh saat di ruang sidang yang
penuh sesak pada Senin. "Dia akan mencoba untuk tampil di sini sebagai
seseorang yang berperilaku baik, yang tidak mungkin melakukan sesuatu
seperti itu.”
"Tugas saya adalah untuk menunjukkan sisi lain
dirinya... Bahwa dia adalah pembunuh berdarah dingin dan tidak
bermoral," kata Freh. "Jangan tertipu."
Seorang psikiater yang
ditugaskan oleh pengadilan untuk meneliti perilakunya mengatakan bahwa
Carranza, sekarang sedang berada dalam sebuah keadaan "mental yang tidak
normal", berbahaya dan merasa seperti "putri... yang ingin
'diselamatkan' oleh seorang pria."
Sidang dijadwalkan akan berlangsung selama beberapa hari, dengan menghadirkan sekitar 50 saksi dan tujuh ahli untuk bersaksi. Sumber
1 komentar:
kereenn gan... kejam bnget yha..
q tunggu knjungan baliknya yah..
http://forester-untad.blogspot.com/
Posting Komentar