Seperti apa sih tren wisata di masa depan? Sebuah laporan yang dirilis
pada hari Senin menyebutkan: Perjalanan belanja barang mewah bagi para
orang kaya, akomodasi yang terbebas dari gadget dan memesan paket
liburan di TV pintar alias smart TV.
Para wisatawan yang ingin
berbelanja berasal dari Brasil, Rusia, India dan Cina (atau yang biasa
disingkat negara-negara BRIC), merupakan negara-negara dengan
pertumbuhan ekonomi yang pesat, dan diperkirakan akan memenuhi kota-kota
di Eropa untuk membeli barang-barang mewah.
Euromonitor
melandaskan tren ini pada peningkatan pesat jumlah kalangan kelas
menengah di negara BRIC tersebut, serta tingginya pajak impor pada
barang-barang mewah yang dibawa pulang ke negara asal mereka.
“Kita
tahu bahwa wisatawan asal Cina semakin banyak berwisata ke Eropa dan
berbelanja merupakan salah satu kegiatan utama mereka,” ungkap analis
perjalanan Euromonitor Paz Casal di World Travel Market di London pada
Senin.
“Tren ini akan semakin jelas pada lima tahun mendatang.”
Para
wisatawan Cina yang berkunjung ke Eropa sendiri menyiapkan sepertiga
dari anggaran liburan mereka untuk berbelanja, seperti yang diperkirakan
European Travel Commission. Sebanyak 95 persen wisatawan asal China
pasti memasukkan Louis Vuitton di Paris dalam rencana tur mereka,
seperti yang diungkapkan Euromonitor.
Hotel-hotel di Timur Tengah
terletak di dalam atau pun di sebelah mal untuk mengambil keuntungan
dari tren tersebut. Sembilan mal besar akan selesai dibangun di wilayah
tersebut antara 2012 hingga 2014. Salah satu mal tersebut, Yas Mall di
Abu Dhabi, akan sekaligus menjadi tempat dari tujuh hotel.
Setelah
mengalami penurunan 10 persen di sektor pariwisata tahun lalu, saat
kejatuhan dalam Arab Spring, tahun 2012 menjanjikan pertumbuhan positif
bagi Timur Tengah. Perkiraan tersebut akan berlanjut hingga memasuki
2013 dan seterusnya.
Para wisatawan asal India turut berperan
dalam peningkatan pesat kunjungan wisatawan di wilayah tersebut dengan
kunjungan ke pasar tradisional untuk membeli kerajinan logam untuk kado
pernikahan dan investasi.
Meskipun laporan tersebut menyatakan
bahwa setiap pertumbuhan kedatangan wisatawan akan berasal dari pasar
yang relatif baru seperti di Asia Pasifik, Amerika Latin dan Eropa
Timur, wisatawan AS menunjukkan minat khusus dalam mengunjungi
negara-negara yang sebelumnya dilarang untuk dikunjungi seperti Korea
Utara, Libya, Kuba dan Myanmar berkat pelonggaran pembatasan perjalanan.
Wisatawan Amerika ke Myanmar diperkirakan akan meningkat sebesar 71 persen pada 2016, kata Euromonitor.
TV
pintar juga disorot dalam laporan tersebut sebagai platform baru yang
penting bagi penyedia jasa perjalanan yang ingin menggunakan perangkat
tersebut untuk menghubungkan secara langsung para konsumen dengan pasar.
Dengan TV pintar, mereka bisa membuat reservasi langsung atau melalui
aplikasi perjalanan dan tautan Internet.
Di sisi lain, pelanggan juga ingin menjauhi ketergantungan teknologi mereka dalam liburan "digital detox" di hotel bebas gadget atau hotel yang menawarkan insentif untuk meletakkan "crackberry" mereka sementara waktu.
Liburan
yang menenangkan seperti spa, berlayar dan bersepeda juga diperkirakan
dapat menggaet wisatawan dengan sangat baik sampai 2016. Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar