Jumat, 09 November 2012

Tetesan Air Mata Sang Presiden


Kesuksesan Barack Obama memenangkan lagi jabatan Presiden AS tak lepas dari bantuan dari para sukarelawan muda. Merekalah yang bertugas menelpon orang-orang untuk meminta donasi, mendatangi satu-satu rumah calon pemilih dan berkampanye, atau menyebarkan brosur. 


Kerja keras mereka itu pun mendapat pengakuan dari sang presiden terpilih. Dalam sebuah pidato singkat yang videonya diunggah oleh tim kampanyenya ke internet, Obama mengucapkan rasa terima kasihnya yang mendalam terhadap kerja keras anak-anak muda itu sehingga ia bisa menang. Bahkan, pada menit 3:30 dari video tersebut, suara Obama bergetar dan ia meneteskan air mata. 

Beberapa hal yang disampaikan Obama adalah pujian buat para sukarelawan muda tersebut. "Apa yang kalian capai akan tercatat dalam sejarah, dan orang-orang akan membaca dan mengaguminya," kata dia, Rabu pagi, di markas kampanye di Chicago.  

"Hal terpenting yang harus diingat adalah ini hanyalah awal perjalanan kalian. Kalian baru mulai. Dan hal baik apapun yang akan kami lakukan dalam empat tahun ke depan tak sebanding dengan apa yang kalian akan lakukan dan capai dalam tahun-tahun ke depan," kata dia.

Video tersebut menunjukkan momen emosional dari presiden yang biasanya tampil tenang di hadapan umum. Dalam empat tahun pertama masa jabatannya, Obama tak pernah terlihat menangis.

Obama juga berbagi cerita saat ia masih muda dan pertama kali datang ke Chicago. "Saya tahu bahwa dalam hidup saya ingin membantu anak-anak untuk mendapat pendidikan yang baik atau membantu orang miskin mendapat pekerjaan layak dan punya harga diri. Saya ingin memastikan orang tidak harus ke ruang gawat darurat untuk mendapat layanan kesehatan."  

"Pekerjaan saya di komunitas-komunitas itu lebih mengubah diri saya daripada saya mengubah komunitas tersebut, karena saya belajar soal harapan dan aspirasi dan ketangguhan serta ketahanan orang-orang biasa," ujar dia. "Dan saya belajar bahwa meski tampilan kita berbeda, kita semua punya harapan dan mimpi yang sama. Dan saya belajar bagaimana mengatasi rasa kecewa dan apa artinya bekerja keras untuk mencapai satu tujuan, dan saya menjadi dewasa."

"Dan ketika saya datang ke sini dan melihat kalian, yang saya lihat adalah, kalian tidak mengingatkan saya pada diri saya sendiri, tapi kalian adalah anak-anak muda yang jauh lebih baik daripada saya dulu. Kalian lebih cerdas, kalian lebih jago mengorganisir, kalian lebih efektif." Sumber

Tidak ada komentar: