Buku kisah
cinta Habibie dan Ainun ini bercerita berbagai kisah cinta yang menarik
antara Pak Habibie dan Ibu Ainun dalam rentang waktu kebersamaannya
dengan sang isteri selama 48 tahun 10 hari hingga maut memisahkan. Dari
perkenalannya hingga kesehariannya mengarungi bahtera rumah tangga, dari
ceritanya bahwa Ainunlah yang selalu mencukur rambut Habibie hingga puisi cinta dan doa cinta Habibie dan Ainun. “Saya yakin revolusi kehidupan itu
telah diatur oleh Allah. Ainun selalu ada di hati saya,” ucap Habibie
disela peluncuran buku Habibie dan Aiunun ini di Jakarta 30 November
2010 kemarin.
Pak
Habibie yang merupakan tokoh favorit saya ini menikah dengan Ibu Ainun
pada tanggal 12 Mei 1962. Ibu Ainun meninggal tepat sepuluh hari setelah
mereka merayakan ulang tahun perkawinan ke 48. Sang professor setia
disampingnya hingga sang permaisuri menghembuskan nafas terakhirnya di
rumah sakit Ludwig Maximilian University (LMU) Muenchen, Jerman (lihat
pada foto)
Buku
setebal 335 halaman ini ditulis selama 4 bulan kurang 5 minggu. Habibie
mengatakan pembuatan buku ini didasarkan pada kecintaannya terhadap
Ainun. Kesedihannya yang mendalam atas kepergian Ainun sempat membuat
psikisnya terganggu, maka ide membuat buku ini kemudian muncul untuk
mencurahkan perasaannya.
Dalam
wawancaranya mengenai buku ini yang saya simak di TV One perkataan Pak
Habibie tentang cintanya pada Bu Ainun sungguh menyentuh bagi saya,
kisah cinta Pak Habibie yang diantaranya dituangkan dalam buku ini bisa
menjadi refleksi atau pelajaran serta inspirasi bagi kita semua,
terutama bagi yang ingin belajar bagaimana menjadi suami dan istri yang
baik serta bagaimana membangun keluarga ideal terbaik Indonesia.
Sebelum
buku Habibie & Ainun, pada tahun 2006 Pak BJ Habibie sudah
meluncurkan sebuah buku fenomenal yakni ‘Detik-Detik yang Menentukan:
Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi’ – buku berisi kisah perjalanan
politik Habibie.
Baca : Kisah Cinta Sejati Habibie dan Ainun
Baca : Kisah Cinta Sejati Habibie dan Ainun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar