Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didesak untuk turun
tangan menindak kepolisian dalam konflik dengan Komisi Pemberantasan
Korupsi. Pengamat kepolisian sekaligus pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu
Kepolisian, Bambang Widodo Umar, mengatakan presiden harus bertindak
tegas terhadap petinggi-petinggi kepolisian.
»Ambil
tindakan kepada puncak-puncak pimpinan. Perlu ada campur tangan presiden
karena Polri itu langsung dibawahi Presiden,” kata Bambang kepada
Tempo, Sabtu, 6 Oktober 2012. Menurut dia, tindakan polisi semalam yang
mengepung kantor KPK sudah kelewatan. Polisi, kata dia, sudah unjuk
kekuatan dan tak sesuai dengan negara demokrasi.
Dalih
polisi bahwa usaha penangkapan penyidik Novel tadi malam berhubungan
dengan kasus kriminal, menurut dia tak bisa diterima. Peristiwa
pengepungan kantor KPK tadi malam sudah barang tentu berhubungan dengan
kasus simulator pembuatan surat izin mengemudi yang ditangani KPK. Dalam
kasus ini, KPK menetapkan mantan Kepala Korps Lalu Lintas Inspektur
Jenderal Djoko Susilo sebagai tersangka. »Polisi sudah nampak
mencari-cari alasan, mengutamakan power bukannya nurani,” ujar dia.
Jika
Presiden tak kunjung mengambil tindakan, kata Bambang, percuma
kepolisian berada langsung di bawah presiden. "Pindahkan saja di bawah
koordinasi kementerian,” katanya.
Permintaan agar presiden
bertindak juga datang dari Ketua Presidium Indonesia Police watch Neta
S. Pane. Menurut dia presiden harus melayangkan teguran keras kepada
Kepala Kepolisian Jenderal Timur Pradopo. »Harus dicari tahu siapa yang
memerintahkan pengepungan semalam. Harus dicopot dari jabatannya dan
disidang oleh Propam,” katanya.
Pengepungan semalam, kata
Neta, sudah melanggar ketentuan. Jikapun bersalah, Komisaris Novel
seharusnya tak langsung ditangkap, melainkan dipanggil melalui surat.
Jika tak kunjung merespons panggilan kedua, barulah bisa ditangkap.
Selain itu, status Novel sebagai penyidik yang bertugas di KPK pun tak
bisa membuatnya ditangkap begitu saja. »Seharusnya ketua lembaga
berkoordinasi dahulu jika ada anggotanya yang bermasalah,” kata Neta. Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar