Partai Gerindra membuka peluang kembali berkoalisi dengan PDI
Perjuangan di Pilkada. Setelah koalisi mereka di Pilkada DKI sukses mendukung pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama, maka peluang itu kembali muncul di Pilkada Jawa Barat.
Gerindra Buka Peluang Koalisi PDIP di Pilkada Jabar
Gerindra telah memastikan mendukung aktivis anti korupsi Teten Masduki untuk maju dalam Pilkada Jawa Barat.
"Teten. Sudah diumumkan, hanya mencari pasangannya sekarang," ujar
anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat di Gedung DPR,
Jakarta, Selasa (16/10/2012).
Martin menjelaskan kemungkinan berkoalisi dengan PDI Perjuangan
sangat terbuka. Pasalnya, Gerindra hanya memiliki delapan kursi di DPRD
Jawa Barat.
"Nggak pengaruh itu kita disebut "Penumpang Gelap", yang penting
sama-sama mau memberantas korupsi," ujar anggota Komisi III itu.
Dikonfirmasi mengenai peluang koalisi, Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo
Kumolo mengaku partainya belum melakukan komunikasi dengan Gerindra soal
Pilkada Jabar.
"Silakan saja, kan hak Partai Gerindra mengusung calon Gubernur-Wakil
Gubernur Jabar, kami belum pernah ada pembicaraan akan adanya koalisi
dalam Pilkada Jabar," tuturnya.
Ketika ditanyakan apakah PDI Perjuangan dipastikan mengusung kadernya
Rieke Dyah Pitaloka untuk maju dalam perebutan Jabar 1, Tjahjo
mengatakan partai masih melakukan berbagai pertimbangan.
Ia pun menyebutkan nama kader yang masuk dalam bursa cagub Jabar
antara lain Aang Hamid (Bupati Kuningan), Rieke Dyah Pitaloka (anggota
DPR), Gatot (pengusaha/pengurus partai), Dedy (Bupati Cirebon) dan Don
Murdono (Bupati Sumedang).
"PDIP Jabar kan memperoleh suara cukup sehingga tidak perlu melakukan koalisi dalam mengusung cagub-cawagub," katanya.
Sementara, Ketua DPD PDIP Jabar, TB Hasanuddin mengaku tidak menutup kemungkinan ada calon dari luar partai.
"Yang sudah saya telepon dan menelepon saya, Pak Nanan (Nanan Soekarna, Wakapolri) dari kepolisian dan Teten Masduki," ujarnya.
TB Hasanuddin mengatakan terdapat tiga opsi dalam Pilkada Jabar yakni
gubernur-wakil gubernur dari internal partai. Kedua, gubernur dari
PDIP, sementara wakil gubernur dari luar partai. Terakhir, gubernur dari
luar partai, dan wakil dari PDI Perjuangan.
"Itu semua sedang digodok dengan berulang kali kami lakukan survei agar data itu valid. Agar kemenangan itu terjadi," tukasnya. Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar