Minggu, 07 Oktober 2012

Dukung KPK atau Polisi ?

Konflik dua lembaga penegak hukum di Indonesia, Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian RI, yang sama-sama menangani kasus dugaan korupsi di Korps Lalu Lintas Polri, memantik reaksi masyarakat di Solo. Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta menggelar voting untuk menentukan mana yang lebih didukung masyarakat, KPK atau Polri.


Dua buah kardus kosong disiapkan. Satunya bertulisan KPK dan kardus lainnya polisi. Dua orang berdiri di belakang kardus, sebagai simbol dari masing-masing penegak hukum tersebut. Sebagian peserta aksi menawarkan selarik kertas kosong kepada masyarakat yang melintas di Jalan Slamet Riyadi. Masyarakat diminta memilih KPK atau polisi dan memasukkannya ke kardus yang sesuai.


Setelah sekitar 1,5 jam menggelar penggalangan suara sejak pukul 07.00, diperoleh hasil bahwa 137 orang mendukung Komisi Antikorupsi. Sementara yang memilih mendukung Polri hanya empat orang. "Itu pun dengan syarat polisi yang didukung adalah polisi yang jujur," ucap koordinator aksi penggalangan suara Daud Nugrahto, Ahad, 7 Oktober 2012.


Hasil penggalangan suara membuktikan bahwa sebagian besar masyarakat mendukung KPK. Masyarakat tidak ingin ada pelemahan KPK, salah satu caranya dengan menarik penyidik kepolisian yang bertugas di KPK. "Masyarakat Solo ternyata sangat mendukung KPK sebagai garda terdepan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia," katanya.


Salah seorang warga, Aldi Dewanto, memilih KPK karena percaya hanya KPK yang bisa diandalkan untuk memberantas korupsi di Indonesia. Dia mengaku sudah tidak percaya lagi pada kinerja aparat kepolisian. "Seperti dalam kasus korupsi di Polri, saya ragu akan selesai. Pasti ada rasa sungkan dari penyidik kepolisian untuk memeriksa atasannya," ucapnya.


Apalagi sikap polisi yang menolak memperpanjang masa tugas penyidik polisi di KPK, hanya akan membuat penyidikan perkara korupsi di KPK tersendat. "Ujungnya, para koruptor yang bersorak gembira dan masyarakat yang sengsara," dia mengeluh.


Daud mengatakan hasil pemungutan suara akan dikirim ke kantor KPK di Jakarta. Selain itu, spanduk berisi 1.000 tanda tangan dukungan untuk KPK juga ikut dikirim. Sumber

Tidak ada komentar: