Rabu, 26 September 2012

PT POS Indonesia


Direktur Utama PT Pos Indonesia, I Ketut Mardjana, mengatakan layanan jasa keuangan saat ini sudah menyumbang pendapatan lebih dari 40 persen pendapatan. "Mayoritas di kantor Pos lebih banyak melayani jasa transaksi keuangan dibandingkan dengan mail (jasa pengiriman)," kata dia di Bandung, Rabu, 26 September 2012. 


Ketut mencontohkan, di Lombok misalnya, transaksi jasa keuangan yang dilayani kantor Pos di sana bisa menembus 58 persennya. Porsinya terus naik dibandingkan tahun lalu dan posisinya menyumbang 38 persen revenue PT Pos Indonesia. "Secara nasional, porsinya 40 persen. Kami harapkan pada 2012 ini, lebih dari 40 persen revenue dari jasa keuangan," ujarnya. 


Menurut dia, jasa keuangan yang dilayani PT Pos itu berupa jasa wesel, pos pay, serta distributiion fund, di antaranya dana pemerintah. "Transaksi paling besar itu dari wesel dan pos pay," kata Ketut. 


Dalam sebulan, PT Pos Indonesia melayani 1 juta transaski pengiriman uang dalam negeri dengan nilai minimal Rp 1 triliun. Sedangkan transaksi pengiriman uang dari luar negeri lewat PT Pos menembus 300 ribu transaksi per bulan. "Nilainya triliunan rupiah," kata Ketut. 


Sedangkan transaksi layanan jasa pengiriman, baik surat dan paket, cenderung turun. Tahun lalu menyumbang 60 persen pendapatan, sedangkan tahun ini Ketut memperkirakan hanya 54 persen. "Tapi dari segi volume naik, ujar dia. 


Ketut optimistis target pendapatan PT Pos Indonesia tahun ini Rp 3,4 triliun bisa terpenuhi karena bisnis pengiriman paket  tumbuh pesat dengan berkembangnya perdagangan online. Pertumbuhan pengiriman paket tahun ini naik 40 persen. "Hampir semua sektor tumbuh, baik dari sektor kiriman dokumen, paket, apalagi jasa keuangan. Ini tumbuh luar biasa," kata dia. Sumber

Tidak ada komentar: