Selasa, 11 September 2012

Kuliah Umum Prabowo Sempat Diwarnai Unjuk Rasa

Kedatangan tokoh nasional Letjen (Purn) TNI Prabowo Subianto untuk memberikan kuliah umum di Universitas Diponegoro Semarang, Selasa, sempat diwarnai unjuk rasa sejumlah mahasiswa.

Usai Prabowo menyampaikan kalimat terakhir kuliah umumnya di Gedung Prof Soedarto Undip, empat mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM Undip yang berada di tribun atas tiba-tiba membentangkan spanduk bertuliskan "Mahasiswa Undip Menolak Lupa".

Aksi itu tidak berlangsung lama karena beberapa anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) Undip segera mengamankan spanduk dan meminta empat mahasiswa itu keluar ruangan, sementara Prabowo sempat menanggapi aksi itu dengan mengatakan, "Tidak apa-apa, terima kasih".

Setelah itu, acara kembali dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara mahasiswa peserta kuliah umum dengan Prabowo yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut.

Menurut Menteri Luar Negeri BEM KM Undip Hendri Ariwibowo, pihaknya sebenarnya tidak menolak kedatangan Prabowo ke Undip, melainkan hanya mengingatkan pada masyarakat atas apa yang diduga pernah dilakukan purnawirawan jenderal bintang tiga itu semasa Orde Baru.

"Kami menolak lupa atas apa yang pernah dilakukan Prabowo, seperti dugaan penculikan aktivis mahasiswa saat Orde Baru, pelanggaran HAM di Timor Timur, dan pelanggaran HAM lainnya," katanya.

Setelah ada dugaan pelanggaran HAM yang dilakukannya, kata dia, Prabowo mencoba tampil pada era reformasi untuk menyelesaikan permasalahan bangsa dengan mencalonkan diri pada Pemilihan Presiden 2014.

"Kami ingin kasus dugaan pelanggaran HAM yang dilakukannya diselesaikan terlebih dulu. Kami menolak lupa atas apa yang pernah diduga dilakukan Prabowo," kata Hendri.

Sebelum melakukan aksi pembentangan spanduk pada kuliah umum, sejumlah mahasiswa juga menyampaikan orasi di depan Gedung Prof Soedarto menyambut kedatangan Prabowo, sambil membawa poster antara lain bertuliskan "Menolak Lupa", "Prabowo Antireformasi", dan "Semanggi-Trisakti???".

Menanggapi unjuk rasa mahasiswa tersebut, Prabowo seusai memberikan kuliah umum mengatakan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi sehingga sah-sah saja melakukan unjuk rasa dan demonstrasi.

"Sudah belasan tahun, saya sudah berkali-kali ikut Pemilu, biarlah rakyat yang menilai," kata Prabowo Subianto. (tp). Sumber

1 komentar:

Harun Ar mengatakan...

memang benar meninggalkan kenangan di masa orba, yang hingga kini masih diingat masyarakat