Korban,
yang berusia sekitar tiga puluhan, teridentifikasi berasal dari Afrika
Utara, jasadnya ditemukan di dekat jalur penerbangan Heathrow, London.
Para
pengamat penerbangan menilai ia kemungkinnan tewas sebelum menyentuh
tanah, akibat tergilas landing gear pesawat tak lama setelah burung besi
yang ditumpanginya lepas landas. Kemungkinan lainnya ia tewas akibat
cuaca ekstrim ketika pesawat berada di ketinggian.
Diperkirakan tubuh korban jatuh dari dalam pesawat, ketika pesawat itu tengah bersiap mendarat di bandara.
Walau demikian, insiden itu menghebohkan warga wilayah Mortlake,
tempat ditemukannya mayat penumpang gelap tersebut. Beberapa saksi mata
mengaku mendengar suara ledakan keras, sebelum menemukan jasad
penumpang gelap itu sekitar sepuluh mil dari bandara.
"Ini luar biasa. Hal pertama yang muncul dipikiran saya ketika melihat tubuh itu, adalah bahwa ia pasti terjatuh dari ketinggian yang cukup tinggi," ujar Billy Watson, seorang petugas keamanan yang tinggal tidak jauh dari lokasi penemuan mayat.
Richard Taylor, dari Otoritas Penerbangan Sipil Inggris, mengatakan sangat tidak mungkin bagi seorang penumpang gelap bertahan hidup, karena akan tewas tergilas roda setelah pesawat lepas landas atau tewas membeku pada suhu di bawah minus 40 derajat Celcius.
"Kemungkinan bertahan hidup bagi penumpang gelap sangat tipis, terutama dalam reses landing gear. Saya tidak tahu siapa yang bisa bertahan hidup dalam penerbangan jauh," tuturnya.
Polisi London saat ini tengah menyelidiki insiden itu, dan memastikan apakah pria itu merupakan penumpang gelap atau tidak. Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar