Bagaimana hal ini bisa terjadi? Menurut pakar seksologi dr Boyke Dian
Nugraha SpOG, hal tersebut bisa terjadi karena dua faktor. Pertama
adalah faktor psikis. ''Seringkali pasangan pasien NPB merasa bahwa ia
akan berhubungan intim dengan nenek-nenek atau kakek-kakek. Jadi belum
apa-apa di dalam benak pasangan sudah tertanam bahwa ia tidak akan
mencapai orgasme,'' katanya.
Faktor yang kedua adalah kondisi si penderita sendiri yang memiliki
keterbatasan. ''Gerakan-gerakan hubungan seks itu kan melibatkan
otot-otot punggung bagian bawah. Otomatis penderita NPB tidak bisa
melakukan gerakan-gerakan tersebut secara maksimal,'' terang seksolog
yang juga spesialis kebidanan dan penyakit kandungan ini.
Nah, untuk mengatasi kendala tersebut, Boyke memberikan beberapa tips
yang mudah-mudahan bisa membantu para penderita NPB dan pasangannya
untuk menikmati keintiman secara maksimal.
Tips itu adalah:
* Lakukan gerakan-gerakan seks yang aman bagi pasangan Anda yang
menderita NPB. Bagi istri yang suaminya menderita NPB jangan segan untuk
memegang peranan aktif, misalnya dengan menempatkan posisinya di atas.
* Gairah seks harus tetap dipelihara. Buang semua kecemasan-kecemasan
seperti: tak akan mencapai orgasme karena seperti berhubungan dengan
kakek-kakek atau nenek-nenek. Sebab kecemasan dapat mengurangi
kenikmatan dalam berhubungan seks. Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar