Selasa, 11 September 2012

Penipu manfaatkan peristiwa 11 September Hitam

Peristiwa 11 September 2001 menjadi kejadian paling memilukan sepanjang sejarah teror bom di Amerika Serikat. Korban tewas 2.970 orang dari berbagai belahan dunia. Pusat peristiwa yakni menara kembar World Trade Center (WTC) dan gedung WTC7 berada di Kota New York, Negara Bagian Manhattan, disebut kota berpenduduk beragam sejagat. Tak salah jika perhatian isi bumi tertuju pada peristiwa itu.

Di balik kisah pilu masih saja ada pihak memanfaatkan situasi itu. Penipu mengaku korban untuk mendapatkan belas kasihan dan perhatian pemerintah Amerika. Salah satu penipu bernama Tania Head. Dia mengaku menjadi salah satu dari 19 korban selamat dalam peristiwa September hitam itu.

Surat kabar the Daily Mail melaporkan (25/3/2012), Head mengaku kehilangan kekasihnya di kejadian itu. Warga Amerika bersimpati pada perempuan ini. Tapi kenyataannya, dia menggunakan kisah orang lain benar-benar selamat dari tragedi itu.

Head meminjam kisah Linda Gormley yang selamat dari kejadian terorisme WTC dan menjadikannya seolah peristiwa dialami sendiri oleh dia. Lima tahun lalu kebohongannya terungkap oleh surat kabar New York Times. Tahun ini skandal ketidak jujuran itu bakal dibuat menjadi buku berjudul: Perempuan Tidak Pernah Ada di Sana, ditulis Robin Gaby Fisher dan Angelo J. Guglielmo Jr, dan diterbitkan bulan depan.

Kebohongan Head dimulai pada 2003 saat dia tiba-tiba muncul menjadi warga Amerika selamat dari serangan itu. Ia mengarang cerita, betapa kejadian teror itu masih membuat dirinya trauma. Pejabat setempat, media, sesama korban dan keluarga korban percaya atas cerita itu dan bersimpati pada Head. Perempuan ini lantas menjadi pimpinan lembaga masyarakat untuk korban WTC. 

Bangkai ditutupi akhirnya tercium juga. Berada di tampuk kepemimpinan itu membuat Head juga menjalin pertemanan dengan Gormley. Alih-alih membantu, Gormley malah ditekan dan dibangkitkan kenangan atas peristiwa membuat dia kehilangan kekasih bernama Dave. "Sakit saya bertambah ketika Head membuat itu menjadi peristiwa dia," kata Gormley. Padahal saat peristiwa itu terjadi, Head tengah bersekolah di Kota Barcelona, Spanyol. 

Head menghilang saat kebohongannya terungkap pada 2007. Hingga kini keberadaannya belum diketahui. Pemerintah Kota New York yakin banyak penipuan terjadi mengkaitkan kejadian teroris itu, tapi skandal Head paling buruk untuk dijadikan pelajaran. Sumber

Tidak ada komentar: