1. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme
terjadi karena kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid terlalu
banyak. Kondisi ini biasanya banyak dialami para wanita. Menurut Dr.
Neil Gittoes, seorang ahli endokrinologi di University Hospitals
Birmingham and BMI the Priory Hospital, Birmingham, hormon tiroid
mempengaruhi sistem metabolisme Anda. Hal ini akan meningkatkan
kegelisahan, gugup, serta sulit berkonsentrasi. Ketika tiroid terlalu
aktif, ini dapat menjadi alasan mengapa Anda mudah berteriak kepada
anak-anak Anda, suami, atau orang lain.
2. Obat kolesterol
Statin
yang diresepkan sebagai obat kolesterol tinggi menimbulkan efek samping
yang menyebabkan seseorang mudah kehilangan kesabaran. Dalam sebuah
studi yang dilakukan para peneliti dari Universitas California, statin
akan membuat serotonin lebih rendah, yang menyebabkan peningkatan
depresi dan kematian.
3. Diabetes
Seorang
penderita diabetes yang kekurangan gula darah akan meningkat
kemarahannya. Ketidakseimbangan kadar gula pada tubuh dapat menyebabkan
ketidakseimbangan serotonin dalam otak. Akibatnya, sesorang menjadi
lebih agresif, kebingungan, marah berlebihan dan bahkan serangan panik.
4. Depresi
Menurut
Paulus Blenkiron, seorang psikiater di Bootham Park Hospital, York,
akibat depresi seseorang dapat merasa sangat marah, gelisah serta
menyebabkan perasaan tidak berharga, malu atau merasa bersalah.
5. Autisme
Gangguan
perkembangan ini bisa mempengaruhi pertumbuhan otak secara normal serta
ketrampilan sosial dan komunikasi. Banyak hal yang menstimulasi
sensorik dapat meningkatkan kemarahan penderita autisme.
6. Alzheimer
Penyakit
ini merupakan bentuk demesia atau kepikunan yang mempengaruhi fungsi
otak termasuk perilaku emosional dan kepribadian seseorang. Hal ini
dapat menyebabkan ledakan kemarahan.
7. Obat tidur
Obat-obat
tidur seperti Benzodiazepin bekerja dengan memperlambat berbagai fungsi
otak. Dengan pengurangan beberapa fungsi, obat tidur ini bisa menambah
kemarahan seseorang.
8. Sindrom pra menstruasi
Sindrom
pra menstruasi (PMS) pada wanita terjadi karena tidak seimbangnya
hormon seperti estrogen dan progesteron. Wanita menjadi lebih mudah
marah tanpa alasan yang jelas. Menurut American College of Obstetrics
and Gynecology, mood wanita bisa berubah selama dua minggu terakhir
siklus menstruasi atau dua minggu sebelum menstruasi.
Melihat delapan penyebab di atas, Anda kini mengerti bahwa kemarahan orang yang Anda cintai belum tentu berasal dari ego nya. Penyakit dan obat-obatan dapat mempengaruhi serotonin dalam otak dan memicu kemarahan yang tidak wajar. Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar