Rabu, 29 Agustus 2012

Milisi Dalam Militer AS Akan Membunuh Obama


Jaksa di negara bagian Georgia menyatakan, Senin (27/8), bahwa empat tentara Angkatan Darat AS telah ditangkap karena membunuh mantan tentara Michael Roark pada Desember lalu. Selain itu, mereka berencana akan membunuh Presiden Obama dan menggulingkan pemerintah. Demikian dilaporkan Associated Press.

Keempat prajurit (tamtama Michael Burnett, Isaac Aguigui, Christopher Salmon dan sersan Anthony Peden), yang diduga menjadi bagian dari milisi yang disebut Bertahan Selamanya dan Selalu Siap [Forever Enduring Always Ready = FEAR] dan telah menghabiskan setidaknya $ 87.000 pada senjata dan bagian bom.

"Organisasi teroris dalam negeri ini tidak hanya merencanakan dan berbicara. Sebelum pembunuhan dalam kasus ini, kelompok telah mengambil tindakan. Bukti menunjukkan kelompok memiliki pengetahuan, sarana dan motivasi untuk melaksanakan rencana mereka, "kata jaksa Isabel Pauley.

Milisi diduga berencana untuk mengambil alih Fort Stewart di Georgia dan membom banyak target, tapi plot ditemukan selama kasus pembunuhan yang melibatkan pembunuh Michael Roark dan pacarnya Tiffany York.

Tamtama Burnett mengatakan di pengadilan bahwa Roark dan York dieksekusi setelah milisi mengira Roark telah mengkhianati mereka. Opposing Views

FBI percaya telah terjadi kemunculan kembali kelompok dan kegiatan anti-pemerintah dalam beberapa tahun terakhir di Amerika Serikat. Pusat Hukum Kemiskinan Selatan memperkirakan bahwa jaringan anti-pemerintah nasional terkait kelompok 'patriot' dan 'milisi' telah membengkak secara dramatis di AS
Dalam tiga tahun terakhir, telah ada kekhawatiran atas kegiatan yang disebut "warga berdaulat," yang seperti banyak kelompok anti-pemerintah dulu yang "mengklaim ada di luar ranah kewenangan pemerintah," menurut sebuah buletin FBI Januari aparat penegak hukum negara bagian dan lokal telah memperingatkan potensi munculnya kekerasan.

Gerakan berdaulat, diperkirakan oleh Pusat Hukum Kemiskinan Selatan telah memilikianggota sekitar 100 ribu pengikut aktif dan sekitar 200.000 simpatisan di seluruh negeri, berakar pada ideologi yang menolak otoritas pemerintah di tingkat yang paling dasar, memiliki kekuasaan untuk memajak penegakan hukum pidana , termasuk peraturan lalu lintas umum.

Sejak 2008, jumlah kelompok melonjak dari 149 sampai 1.274 pada tahun 2011, pusat hukum melaporkan Maret ini.

Pertumbuhan yang pesat, menurut pusat hukum, telah dipicu oleh berbagai faktor, dari masalah yang berkaitan dengan ekonomi dan krisis penyitaan hingga penentangan pemilihan Presiden Obama, presiden kulit hitam pertama bangsa. Sumber

Tidak ada komentar: