Hari pemungutan suara memilih presiden Amerika Serikat semakin dekat.
Ternyata suara orang muslim Amerika menjadi kunci bagi pemenangan salah
satu kandidat, terutama di daerah abu-abu seperti di Negara Bagian Ohio,
Virginia, dan Florida.
Surat kabar the Salem News melaporkan
hasil survei terhadap 500 warga muslim yang diprakrasai oleh Dewan
Hubungan Amerika-Islam (CAIR) menunjukkan 25 persen responden masih
belum menentukan pilihan. Mereka masih bisa ditarik oleh salah satu
kandidat.
Hasil lain memperlihatkan orang muslim Amerika masih
tertarik dengan dunia politik di mana 90 responden menyebut akan pergi
ke tempat pemungutan suara. 68 Persen responden mengatakan akan memilih
Presiden Barack Hussein Obama dan 7 persen saja menyebut akan memilih
calon presiden dari Partai Republik Mitt Romney.
Seperti
kebanyakan warga Amerika lainnya lima isu utama bagi orang muslim
Amerika adalah masalah lapangan pekerjaan dan ekonomi, pendidikan,
jaminan kesehatan, keamanan sosial, serta hak sipil. Persentase
responden mengatakan mereka yang lebih memilih Partai Demokrat, juga
mengalami peningkatan sejak pemilihan 2008 silam. Peningkatan tersebut
yakni dari 49 persen menjadi 66 persen dan hampir setengah reseponden
menjawab Partai Demokrat lebih bersahabat dengan orang muslim.
Para
pemilih dari orang muslim sangat memperhatikan masalah-masalah terkait
dengan isu Islam. Apalagi masyarakat Amerika menjadi lebih sensitif
terkait masalah Islam setelah Partai Republik mengeksploitasi Islam.
Lebih dari setengah responden mengatakan Partai Republik tidak ramah
dengan dunia Islam.
Ini terbukti saat kedua kandidat melakukan
debat ketiga calon presiden, di mana pandangan Romney terlihat memusuhi
Islam dan negara-negara Arab. Para pemilih muslim khawatir akan
terulangnya masa pemerintahan George W Bush di mana setiap kebijakan
luar negerinya kontra produktif.
Lantaran mulai paham dan
mengertinya orang muslim Amerika terhadap isu luar negeri, membuat
mereka semakin peduli terhadap kebijakan dibuat Negeri Adidaya itu
terhadap demokratisasi di negara-negara muslim dan bagi keadilan serta
kedamaian bagi rakyat Palestina.
68 Persen responden mengatakan
Amerika seharusnya dapat mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Sedangkan 76 persen responden mengatakan Amerika dan Pakta Pertahanan
Atlantik Utara (NATO) telah membuat keputusan tepat dengan turut campur
tangan terkait revolusi di Libia.
Banyak warga muslim Amerika
akan memilih Obama tapi kali ini mereka tidak akan seantusias seperti
pemilihan sebelumnya. Ini lantaran orang muslim Amerika tidak senang
dengan semakin terkikisnya kebebasan sipil mereka. Satu contoh
mengerikan yang mereka lihat adalah semakin ketatnya aksi pengawasan
terhadap pelajar muslim, penjaga toko, sekolahan, dan masjid oleh
Kepolisian New York dalam kerjasamanya dengan Badan Intelijen Pusat
(CIA).
Pada akhirnya pemilih dari kalangan muslim Amerika akan
melihat secara keseluruhan masing-masing kandidat sebelum memutuskan
siapa yang akan dipilih. Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar