Sesuatu yang sudah biasa sering kali tak terasa lagi nikmatnya,
itulah nafsu. Kita bisa merasakan nikmat yang luar biasa atas suatu
makanan ketika kita berbuka puasa, walapun makanan yang kita makan pada
saat berbuka puasa itu sebenarnya makanan yang biasa kita makan.
Hal seperti itu hampir terjadi pada semua keadaan, kita akan
merasa senang/nikmat ketika kita bisa mengendarai sepeda karena biasanya
jalan kaki, kita akan merasakan kenikmatan mengendarai sepeda motor
karena biasanya naik sepeda ontel, kita akan merasakan nikmat
mengendarai mobil karena biasanya naik sepeda motor. Sayangnya nikmat
tersebut sepertinya jarang dirasakan pada saat yang terjadi adalah hal
yang sebaliknya. Biasanya naik mobil tiba-tiba harus naik sepeda motor
dan seterusnya.
Hal lainya adalah bahwa sesuatu yang sudah biasa maka kita kurang bisa
merasakan kenikmatanya karena sudah menjadi hal yang biasa. Berbeda
dengan pada saat-saat awal merasakanya. Dan karena sudah terbiasa tidak
jarang kita lupa untuk mensyukurinya.
Itulah NAFSU yang sebenarnya, nafsu selalu meminta dan menuntut lebih.
Dan sesungguhnya ketika kita memperturutkan nafsu maka itu tak akan
pernah berakhir dan akan selalu saja merasa kekurangan.
Jika ALLAH bertanya kepada manusia "Nikmat yang manakah yang kamu
ingkari?" Sesungguhnya itu bahasa dan pertanyaan yang sangat sopan dan
bijaksana karena yang lebih sering terjadi adalah bahwa kita tidak
bersyukur dan selalu merasa kekurangan.
Mungkin patut kita bertanya kepada diri sendiri "nikmat yang manakah yang sudah disyukuri dengan setulus hati?"....
Kendalikanlah nafsu itu dan janganlah kita di kuasai oleh nafsu. Dan
ingatlah bahwa ada ancaman azab yang sangat pedih dari ALLAH kepada
mereka yang tidak bisa bersyukur atas nikmat yang ALLAH berikan.
Semoga catatan ini bisa membawa kebaikan untuk diri saya sendiri, keluarga dan yang membacanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar