Penetapan
hari-hari besar ataupun penanggalan penting dalam kalender Islam tidak luput
dari hasil hisab atau perhitungan secara matematis.
Sistem hisab modern ini ditemukan seorang ilmuwan muslim, Abu Raihan Al Biruni
atau yang lebih dikenal Al Biruni. Hingga saat ini karya-karyanya digunakan
dalam astronomi dunia.
Al Biruni lahir pada 5 September 973 di daerah yang sekarang dikenal dengan
Uzbekistan. Ia kerap mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dan perjalanannya ke
India semakin menyempurnakan karya dan pemikirannya.
Total ia berhasil menulis sekitar 120 buku yang umumnya adalah membahas
astronomi dan matematika. Bahkan penelitiannya tentang radius bumi pada saat
itu baru bisa ditemukan oleh ahli barat pada abad ke 16. Ia juga membuat sebuah
qanun atau peraturan mas'udi sebuah buku tentang geografi dan keahlian teknik.
Al Biruni menutup usia pada umur 75 tahun dengan keberhasilan menetapkan hukum
astronomi dan menguasai bahasa Yunani, Suriah, Persia, Arab, dan sansekerta.
Prestasinya hingga kini masih harum tercium sebagai penemu antropologi dan
geodesi.
Perlu diketahui, jauh sebelum masa pemikir dan ahli dari barat, dunia Islam
sudah lebih dahulu menguasai ilmu-ilmu alam, salah satunya bidang astronomi.
Karena ibadah dalam Islam selalu terkait langsung dengan posisi matahari dan
bulan. Maka sejak awal peradaban Islam menaruh perhatian besar terhadap
astronomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar