Walau belum dipasarkan, Alto sebagai calon mobil murah
Suzuki di Indonesia sudah terdata dengan nama A-Star MT LXI kategori
mobil penumpang 4x2. Beda dengan Alto 800 yang lebih kecil 100 cc,
A-Star akan menggunakan mesin berkapasitas 998 cc DOHC tiga silinder
bertenaga 67 hp, sama seperti Estilo.
Dengan mesin ini, torsi
maksimum diperoleh pada putaran rendah (90 Nm @3.000 rpm). Ukuran
panjangnya pun hanya lebih kecil 100 mm dibanding Estilo, yakni 3.500 mm
dengan lebar 1.600 (lebih lebar sedikit dibanding Estilo). A-Star akan
dipasangi dua pilihan transmisi, yakni manual 5-percepatan dan otomatis
4-percepatan.
Yang menarik, pihak Suzuki Indonesia sudah memberi
bocoran bahwa harganya akan bersaing dengan Agya - Ayla di segmen mobil
murah dan ramah lingkungan (LCGC). "Soal harga, nanti. Tapi
perkiraannya, tak kalah murah dari Toyota dan Daihatsu (Agya - Ayla),"
ungkap Direktur Sales PT Suzuki Indomobil Sales Davy J Tuilan di
sela-sela test drive All-New Swift di Bogor.
Sebagai pembanding,
Daihatsu Ayla sendiri akan dipasarkan dalam empat varian dengan kode D,
D+, M, dan X. Varian D sebagai yang termurah dilepas dengan harga Rp 75
juta yang antara lain bumper belum sewarna dengan bodi, tanpa AC,
interior di pintu rata dengan jendela engkol sehingga tanpa power
window, dan sistem hiburan audio dan hanya transmisi manual. Adapun D+
sudah punya power window, sudah memiliki AC, tetapi tetap dengan
transmisi manual.
Varian M tersedia dalam pilihan transmisi manual
dan matik dengan perbedaan harga Rp. 10 juta (manual Rp. 80 juta,
sedangkan matik Rp. 90 juta) dengan AC, power window, lampu kabut, panel
pintu moulding, pelek kaleng.
Adapun varian X sebagai yang
termahal juga dipasarkan dengan pilihan dua transmisi, manual dan matik
(Rp. 105 juta) sudah memiliki semuanya, plus pelek alloy, dan pemanis
krom di kisi-kisi depan mesin, transmisi matik dengan MID, roof spoiler,
dan sistem audio terintegrasi.
Nah, bagaimana dengan Alto? Apa kira-kira jurus penarik perhatian yang akan mereka terapkan? Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar