Kamis, 22 November 2012

Milad Muhammadiyah 2012

Organisasi masyarakat Muhammadiyah yang mencapai satu abad terus meningkatkan peran dan memberikan sumbangsihnya bukan hanya di Indonesia tapi juga hingga ke luar negeri.

"Muhammadiyah menyadari tidak cukup berbuat untuk Indonesia , sekarang sudah bergerak ke luar negeri dengan terlibat dalam berbagai proses perdamaian," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin pada perayaan seabad Muhammadiyah di Jakarta, Minggu.

Din mencontohkan peran Muhammadiyah dalam proses perdamaian antar kelompok yang bertikai di Filipina dan Thailand. Selain itu juga membuat sejumlah nota kesepahaman dengan pemerintah negara barat dan negara non muslim.




"Inilah Muhammadiyah, dan ke depan juga jati diri tidak berbeda hanya ada penyesuaian dengan situasi dan kondisi baru," kata Din.

Memasuki abad kedua, ia mengatakan, Muhammadiyah sudah menyediakan konsep yang disebut pernyataan pikiran Muhammadiyah abad kedua yang merupakan kesepakatan Mukhtamar di Yogyakarta pada 2010.

"Kami menyadari tantangan ke depan semakin kompleks, terutama dinamika eksternal, Indonesia yang terus berubah, terjadi perubahan politik, ekonomi, sosial dan budaya begitu juga pada tataran global yang berdampak pada dalam negeri," kata Din.

Muhammadiyah menyiapkan diri dalam dua hal yaitu jangka pendek sebagai mekanisme pertahanan diri dan jangka panjang lewat strategi kebudayaan.

Langkah-langkah tersebut djabarkan dalam beberapa hal yaitu menformulasi tantangan, revitalisasi gerakan, memperkuat kembali etos Muhammadiyah yang bisa bertahan selama seabad.

Di samping itu, Muhammadiyah ke depan akan lebih meningkatkan kualitas sedangkan dari segi kuantitas selama ini Muhammadiyah sudah memberikan yang terbaik kepada bangsa melalui berbagai lembaga pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.

"Kami menyadari ke depan perlu segera meningkatkan kualitas, bukan lagi angka yang dihitung. Kami tidak perduli jika massa kami sedikit yang penting berkualitas," ujar dia.
Sementara itu  sejumlah tokoh nasional menghadiri peringatan satu abad berdirinya Muhammadiyah yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.




Para tokoh tersebut yaitu mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama Hasyim Muzadi, AM Fatwa, Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Umum DPP Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Sutiyoso, pegusaha Harry Tanoe Sudibyo, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan.

Juga turut dihadiri tokoh Partai Amanat Nasional Patrialis Akbar, Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Ketua DPD Irman Gusman, sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat, para duta besar negara sahabat dan para ketua Muhammadiyah se Indonesia.

Stadion Gelora Bung Karno juga dipadati puluhan ribu warga Muhammadiyah dari berbagai daerah seperti wilayah Jakarta dan sekitarnya, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Lampung.

Meski diguyur hujan, perayaan seabad Muhammadiyah tetap semarak. Warga Muhammadiyah juga terlihat syahdu saat menyanyikan lagu Sang Surya yang merupakan hymne Muhammadiyah.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin juga sempat mengitari lapangan dengan mobil untuk menyapa warga Muhammadiyah meskipun hujan deras mengguyur.

Pada acara tersebut juga dilakukan dialog jarak jauh dengan pengurus Muhammadiyah di DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Namun di tengah dialog antara Din Syamsuddin dan pengurus Muhammadiyah di daerah, pengeras suara mati karena hujan hingga Din terpaksa mengakhiri sambutan dan dialog tersebut.

Karena hujan terus mengguyur dan pengeras suara tidak berfungsi, akhirnya massa membubarkan diri meskipun acara belum berakhir.

Organisasi Muhammadiyah yang didirikan KH Ahmad Dahlan pada usianya yang mencapai satu abad meiliki tiga makna substansif yaitu mensyukuri nikmat Allah SWT, introspeksi diri serta menyamakan visi.

Tidak ada komentar: