Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menduga mafia narkoba
bergentayangan di Istana. Dugaan itu muncul lantaran Mahfud melihat
mudahnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan grasi
terhadap gembong narkoba.
"Ini sekarang sudah berpengaruh ke
lingkaran istana," ujar Mahfud usai seminar bersama IKA UII di Hotel
Bidakara, Jakarta, Kais (8/11).
Ketua Ikatan Alumni Universitas
Islam Indonesia (IKA UII) ini mengatakan, terdapat fakta lain yang
memperkuat dugaannya. Fakta itu adalah adanya oknum dari jaringan mafia
itu yang khusus bekerja untuk meringankan hukuman orang-orang yang
terjerat kasus narkoba.
Mahfud menjelaskan hal ini berdasar pada
perkataan Ketua LSM Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat) Henry
Yosodingingrat. "Betul apa yang dikatakan Henry Yoso. Ada yang
menghubungi hakimnya, ada yang ke Mahkamah Agung (MA), kejaksaan, dan
macam-macam," terang Mahfud.
Lebih lanjut, Mahfud mengira
jaringan mafia itu bekerja dengan sangat hebat dan rapi. "Pasti
permainan mafianya, mafia hebat. Mafia narkoba itu memang mafia yang
sangat hebat," kata dia.
Dugaan serupa pernah terjadi di
lingkungan Istana. Sebelumnya, seorang asisten staf khusus presiden
tertangkap polisi dalam penggeledahan di Apartemen Sudirman pada Rabu
(10/10).
Polisi sempat mengamankan asisten itu beserta barang
bukti serupa sabu seberat 0,2 gram sepucuk senjata api. Tetapi, setelah
melakukan pemeriksaan, polisi akhirnya melepas sang asisten lantaran
hasil tes urine terbukti negatif.
Seperti diketahui, SBY
memberikan grasi terhadap terpidana narkoba Mairika Franola alias Ola
yang mendapat vonis mati pada Agustus 2000 lalu. Dia bersama dua orang
sepupunya, Deni Setia Maharwa dan Rani Andriani terbukti bersalah
menyelundupkan 3,5 kilogram heroin dan 3 kilogram kokain melalui Bandara
Soekarno-Hatta dalam perjalanan menuju London pada 12 Januari 2000.
Ola
yang divonis hukuman mati lalu mendapat grasi dan hukumannya menjadi
hukuman seumur hidup karena dinilai telah berperilaku baik selama masa
penahanan. Tetapi, belakangan BNN menyatakan Ola terbukti mengendalikan
peredaran narkoba meskipun telah mendapat grasi. Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar