Sudah
dua tahun warga bersitegang dengan sekelompok pria di Distrik Castro,
yang terkenal sebagai tempatnya kaum homoseksual. Melalui pengawas
setempat, Scott Wiener, warga mendesak pembuat kebijakan untuk
mengeluarkan aturan yang melarang ketelanjangan di sebagian besar lokasi
publik. Lolos tidaknya aturan tersebut akan ditentukan melalui voting
Selasa besok.
Aturan yang diusulkan pengawas, Scott Wiener
berbunyi, "seseorang di atas usia 5 tahun dilarang mengekspos alat
kelaminan, perineum atau bagian anus di jalanan publik, trotoar, median
jalan, tempat parkir, dan plasa. Atau saat menggunakan transportasi
umum."
Sanksi menanti mereka yang nekat melanggar. Bakal
diganjar dengan denda US$100. Jaksa juga punya wewenang untuk mendakwa
mereka dengan pelanggaran hukum, dengan sanksi lebih berat, yakni denda
US$500 dan penjara satu tahun.
Namun, perkecualian tetap
diberikan untuk peserta pameran dan parade yang telah mendapat izin,
misalnya acara parade homoseksual dan Folsom Street Fair.
Wiener
mengatakan, awalnya ia tak berniat mengajukan aturan, namun merasa
terpanggil untuk bertindak setelah sejumlah warga mengeluh, tak tahan
lagi melihat pria-pria telanjang setiap hari. Bahkan, cuek
berjalan-jalan tanpa selembar benang pun.
"Pria-pria yang
telanjang dan berkumpul tujuh hari dalam seminggu di Castro dan Market
Street bukanlah gambaran San Francisco secara keseluruhan. Hanya sekedar
karikatur," kata Wiener.
Aturan ini, menurut dia, adalah solusi lokal untuk melindungi kepentingan publik secara luas. Juga menegakkan moralitas.
Demo telanjang
Meski
mendapat dukungan dari sebagian besar, aturan yang diusulkan Weiner
menyulut protes. Minggu lalu, sekitar dua lusin orang melucuti
pakaiannya di depan Balai Kota dan berparade di jalanan, membuat para
turis dan murid sekolah menengah yang ada di sana, terpana.
Hanya
mengenakan kaca mata hitam, tanpa pakaian, McCray Winpsett, 37,
mengaku memahami keengganan dan rasa jijik mayoritas orang melihat
ketelanjangan yang eksplisit. Namun, kata dia, aturan Wiener akan
merusak tradisi yang selama ini berlaku. Membuat "San Francisco" menjadi
aneh".
Gugatan hukum pun diajukan. Pengacara, Christina
DiEdoardo, mewakili sejumlah orang, berusaha memblokir aturan tersebut.
Alasannya, aturan tersebut akan melanggar hak kebebasan bicara kaum
nudis dan mendiskriminasikan mereka yang tak bisa mendapatkan izin resmi
dari pihak kota. Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar