Kamis, 01 November 2012

Bertahan Dibalik Pemecatan


Hari ini rasanya seperti pagi yang biasa-biasa saja. Sebelum kemudian bos Anda mendadak mengajak meeting dan mengatakan “Ada berita buruk.” Mendadak Anda tidak bisa bicara.

"Kondisi keuangan perusahaan sedang tidak bagus dan ekonomi sedang sulit, kami terpaksa melepas Anda. Hal ini tidak ada hubungannya dengan kinerja Anda."

Familiar dengan situasi ini? Anda tidak sendirian. Meski sangat berat, PHK bukanlah kiamat, dan mungkin itu merupakan kesempatan untuk melangkah lebih jauh dari yang Anda perkirakan. Berikut ini beberapa tip untuk tetap bertahan dalam momen terburuk itu, dari orang yang pernah mengalaminya:

Tetap tenang dan melangkah maju
Ucapan ini memang sulit dipercaya, tetapi semuanya akan baik-baik saja kok. Tetaplah tenang di saat yang mengerikan tersebut. Jika bos Anda mengatakan hal yang mirip dengan skenario di atas, besar kemungkinan dia tidak berbohong, jangan dimasukkan ke dalam hati. 

Ucapkan terima kasih untuk kesempatan yang diberikan, selesaikan semua urusan Anda, dan jika memungkinkan mintalah surat referensi untuk mencari kerja. Sekarang pergilah dengan tenang, bereskan barang-barang Anda, dan ucapkan selamat tinggal pada rekan kerja. 

Tahan air mata dan teriakan Anda setibanya di rumah. Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah tetap tenang di saat terakhir bekerja. Ketenangan akan membuat Anda terlihat profesional, teratur dan mampu mengatasi segala masalah yang datang.

Berikan waktu untuk diri sendiri
Segera setelah Anda dipecat, rasanya sangat menggoda untuk langsung pulang dan berburu lowongan kerja. Istirahatlah sejenak, tahan godaan itu. Mencari dan melamar pekerjaan itu sendiri adalah sebuah pekerjaan, yang membutuhkan waktu dedikasi, dan yang paling penting, konsentrasi (yang mungkin tidak Anda miliki di saat-saat seperti itu). 

Anda kemungkinan akan mengalami serangkaian kepanikan, kesedihan, rasa malu, marah, dah akhirnya, kekuatan Anda akan kembali. Coba pikirkan hal positifnya; besok Anda bisa bangun siang dan melakukan hal apa pun yang Anda mau! 

Istirahatlah setidaknya satu atau dua hari. Coba nikmati musim panas seperti saat Anda kecil. Saat Anda stres dan gelisah, sedikit waktu untuk diri sendiri tidak hanya dibutuhkan, tapi sebuah hal yang layak Anda dapatkan.

Biarkan orang lain tahu
Mungkin berat untuk mengatakan pada semua orang. Saya bergumul dengan rasa malu untuk mengatakan hal itu pada teman saya yang sukses. Hal itu alami, tapi jangan lakukan. 

Ingat: hal itu bisa terjadi (dan memang terjadi) pada siapa pun. Ditambah, semakin banyak orang yang tahu situasi Anda, semakin banyak yang bisa memberi informasi pekerjaan untuk Anda. Meski Anda kecewa, bahas topik tersebut dengan aura positif. Ketika ditanyai mengenai pekerjaan Anda, katakan saja, "Saya baru saja diberhentikan karena keadaan ekonomi, tapi saya sedang mencoba mencari karier baru," atau "...tapi saya sudah lolos dua wawancara." 

Tetap jaga agar pembicaraan dan mental Anda agar selalu positif, dan membuat Anda tidak terlihat canggung. Namun jaga bahan pembicaraan tersebut pada orang-orang terdekat Anda, dan jangan membicarakannya masalah itu di media sosial. 

Menuliskan rasa frustrasi Anda di Facebook akan membuat Anda terlihat buruk di mata teman-teman Anda, dan mereka yang mungkin saja sedang mencari pegawai. Ditambah, hal itu bisa saja menodai citra Anda di mata mantan bos Anda, yang bisa saja menjadi referensi berharga di pekerjaan Anda selanjutnya.

Putuskan yang Anda inginkan
Tidak punya pekerjaan bisa menjadi waktu yang tepat untuk memutuskan apa yang akan Anda lakukan selanjutnya. Ketika Anda bisa memikirkan pekerjaan lama Anda tanpa merasa merasa mual, buat daftar hal-hal yang Anda suka dan tidak sukai tentang posisi dan perusahaan Anda, dan apa yang ingin Anda cari selanjutnya. 

Dengan setiap PHK, saya mendapat posisi yang lebih baik pada pekerjaan selanjutnya. Mungkin karier saya tidak akan sebaik saat ini jika saya hanya menetap pada satu perusahaan.

Tetaplah sibuk
Bangun siang, menonton TV, dan bersantai di pantai sangat menyenangkan untuk beberapa hari, tapi jika lebih dari beberapa hari, cobalah kembali ikuti jadwal rutin Anda. Bangun pagi, mencari kerja pada jam kerja normal, rencakan kegiatan dengan teman seperti biasa, dan datang ke gym atau kelas fitnes secara teratur.

Menjaga jadwal tetap teratur penting untuk kesehatan dan kebersihan Anda, dan juga dapat membuat Anda tetap produktif. Cobalah sesuatu yang baru. Setelah PHK, saya mencoba kerja sukarela, yang ternyata lebih memberi motivasi dan menambah teman baru.

Dan yang paling penting, ingatlah bahwa PHK hanya sebuah rintangan sementara dalam perjalanan Anda. Dengan pikiran terbuka dan positif dan dukungan teman, keluarga, dan bahkan mantan bos Anda, maka Anda sudah memiliki semua yang dibutuhkan untuk sukses. Anda mungkin tidak akan percaya sekarang, tapi PHK bisa menjadi kesempatan terbaik untuk perkembangan dan kemajuan karier Anda. Saya adalah contohnya.

Tidak ada komentar: