"Menurut pemahaman medis otak dan
pikiran, saya tak mungkin mengalami pengalaman apapun saat koma, apalagi
perjalanan yang sangat jelas dan koheren seperti yang saya alami,"
tulis Alexander dalam laporan utama Newsweek edisi pekan ini. Jadi
seperti apa surga?
Menurut Alexander, ia pertama menemukan
dirinya mengambang di antara awan-awan sebelum menyaksikan, "mahluk
transparan yang berkilat terbang menembus langit, meninggalkan jejak
garis seperti bekas jejak pesawat di belakangnya."
Ia kemudian
dikawal oleh sosok perempuan dan berkomunikasi dengan mahluk-mahluk ini
dengan metode korespondensi di atas bahasa. Pesan yang ia terima adalah,
"Anda dicintai dan dihargai, disayangi, selamanya."
"Anda tak perlu takut."
"Tak ada hal salah yang Anda lakukan."
Dari
situ, Alexander mengklaim ia melakukan perjalanan menuju "sebuah
kekosongan, sangat gelap, ukurannya tak terbatas, tapi juga sangat
membuat nyaman." Dia percaya kekosongan ini adalah rumah Tuhan.
Setelah
pulih dari koma akibat meningitis, Alexander merasa ragu untuk berbagi
pengalamannya ini dengan para koleganya, namun ia menemukan rasa aman di
gereja. Ia pun menuliskan pengalamannya dalam sebuah buku, "Proof of
Heaven: A neurosurgeon's journey into the afterlife," yang akan
diterbitkan akhir Oktober.
"Saya masih seorang dokter, dan masih
sama percayanya pada ilmu pengetahuan seperti sebelum pengalaman saya
itu," tulis Alexander. "Namun dalam tingkatan yang lebih dalam, saya
adalah orang yang sangat berbeda dari saya dulu, karena saya menangkap
sekilas dari gambaran realita ini. Dan Anda bisa percaya pada saya jika
saya bilang semuanya akan terbayar, dan buat mereka yang hidup sesudah
kita, untuk melakukan hal yang benar." Sumber
2 komentar:
Kisah yang menarik sob..
Wihhh seru seru seru....
Posting Komentar