Kamis, 11 Oktober 2012

Peringatan Bom Bali 2012


Staf Khusus Presiden bidang Hubungan InternasionalTeuku Faizasyah memastikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak akan menghadiri peringatan 10 tahun Bom Bali yang dilaksanakan hari ini, Jumat 12 Oktober 2012. "Yang mewakili Pemerintah Indonesia hanya Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa," kata Teuku Faizasyah, Kamis 11 Oktober 2012.


Setelah mengikuti peringatan Bom Bali, Perdana Menteri Australia Julia Gillard juga belum ada rencana untuk bertemu Presiden SBY di Istana Merdeka. "Beberapa bulan lalu juga sudah bertemu waktu kunjungan kerja di Australia," kata dia.


Berdasar info dari mantan Perdana Menteri Australia, John Howard, dari pimpinan Australia yang akan hadir di peringatan Bom Bali adalah Perdana Menteri Australia Jullia Gillard dan pemimpin oposisi badan legislatif Australia Tony Abbot. "Sejauh ini yang akan bertemu dengan presiden adalah Tony Abbot, kemungkinan Senin bertemunya," mantan juru bicara Kementerian Luar Negeri ini menambahkan.


Perdana Menteri Australia Julia Gillard dipastikan menghadiri peringatan 10 tahun Bom Bali 2002. Meski mendengar adanya ancaman laporan teror, Gillard enggan mengomentari soal laporan ancaman teror. "Saya ingin berada di Bali. Ini momen sangat penting untuk bangsa kami," ujar Gillard, Kamis, 11 Oktober 2012.


Terkait dugaan ancaman teror, Faizasyah belum mengetahui tanggapan Presiden. "Pastinya setiap tamu asing, baik turis apalagi tokohnegara sahabat, akan diberikan jaminan keamanan oleh pemerintah dan rakyat Indonesia," kata dia.


Peringatan Bom Bali I rencananya dilaksanakan di Garuda Wisnu Kencana. Guna memastikan keamanan, Polda Bali mengerahkan 1.003 personel dengan tambahan 118 personel dari Mabes Polri. Adapun TNI turut menyiagakan seribu anggotanya. Selain pasukan dari Bali, kedatangan tamu negara biasanya akan mendapat pengamanan dari Grup C Pasukan Pengamanan Presiden.


Sebelumnya, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Bali Brigadir Jenderal Untung Yoga Ana mengakui adanya ancaman itu. Dari informasi yang dikumpulkan Polda Bali, ada indikasi gerakan tertentu yang membidik sasaran pertama VVIP pada peringatan 10 Tahun Bom Bali.


Sebanyak 202 orang tewas dalam tragedi Bom Bali di Kuta, Bali, pada 12 Oktober 2002. Di antara korban tewas, 88 orang merupakan warga Australia. Tiga ledakan terjadi saat itu di Paddy's Pub, Sari Club, dan dekat kantor Konsulat Amerika Serikat. Sumber

Tidak ada komentar: