Kamis, 11 Oktober 2012

KPK Harus Dirawat dengan Baik

Mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi menyatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus dirawat dengan baik agar teguh dalam upayanya memberantas korupsi di Indonesia yang sudah mengakar dan sistematis.

"KPK lahir di tengah-tengah korupsi yang sudah mengakar, masif dan tersistem dengan kokoh, namun KPK harus tetap menghadapinya dengan keteguhan jiwa. Kami akan memberikan dukungan penuh terhadap upaya KPK untuk memberantas korupsi di negeri ini," kata Hasyim Muzadi di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang, Kamis.

Menurut dia, dukungan secara masif terhadap KPK untuk memberantas segala bentuk korupsi di Tanah Air selama lima hari terakhir ini cukup besar dan menjadi salah satu modal besar bagi KPK dan siapa pun yang antikorupsi.

Akan tetapi, lanjutnya, dukungan sebenarnya terhadap KPK ini adalah bagaimana moral masyarakat Indonesia untuk menghadapi kasus-kasus korupsi tersebut, sehingga bukan hanya dukungan secara institusional.

Bahkan, kata Sekjen "International Conference of Islamic Scholars" (ICIS) tersebut, Indonesia sudah terlalu banyak orang yang terlibat korupsi, sehingga saat ini sangat sulit mencari orang yang tidak korupsi.

"Tapi, kalau KPK kita jalan dan semua elemen memberikan dukungan nyata, dalam kurun waktu tidak lama pasti korupsi di Tanah Air sudah berkurang cukup signifikan," katanya.

Ketua KPK Abraham Samad juga mengakui, pemberantasan korupsi di Tanah Air sangat sulit jika peran masyarakat sangat minim, sebab personel di KPK sendiri jauh dari mencukupi.

Dari jumlah penduduk Indonesia sekitar 250 juta jiwa, katanya, personel KPK hanya 700 orang dan 180 diantaranya adalah penyidik korupsi. Padahal, pengaduan korupsi yang amsuk ke KPK rata-rata 50 kasus per hari.

"Tanpa peran serta masyarakat dan dukungan dari semua elemen, KPK pasti akan tertatih-tatih untuk memberantas korupsi di negeri ini. Sebab, selain personelnya yang minim, korupsi di Indonesia sudah berevolusi, mulai dari cara ortodox hingga super canggih dan luar biasa sistemnya," ujar Abraham. Sumber

Tidak ada komentar: