Kamis, 27 September 2012

Anggaran Pelantikan Jokowi


Anggaran pelantikan Jokowi-Ahok yang semula dianggarkan Rp 1,05 miliar akhirnya dipangkas. Pemangkasan tersebut untuk mengakomodir desakan sejumlah pihak yang menilai anggaran pelantikan tersebut terlalu mahal.

Pemangkasan anggaran pelantikan yang dilakukan dalam rapat antara Sekretaris Dewan (Sekwan) bersama Rapat Komisi A DPRD DKI sebanyak dua kali, akhirnya menetapkan alokasi anggaran pelantikan hanya sebesar Rp 499.407.000 dari awalnya Rp1,05 miliar. Artinya, dewan memangkas anggaran pelantikan hingga 52,46 persen.

Sekwan DPRD DKI Mangara Pardede menjelaskan dalam APBD DKI 2012 telah dialokasikan anggaran pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI 2012-2017 sebesar Rp 1,05 miliar. Namun karena banyak tekanan dan permintaan dari berbagai pihak seperti elemen masyarakat serta lembaga swadaya masyarakat, nilai anggaran tersebut terlalu besar dan dianggap berfoya-foya, maka Sekwan bersama Komisi A DPRD DKI berupaya untuk memangkas alokasi anggaran pelantikan seminimal mungkin.

"Kami melakukan rapat dengan Komisi A. Untuk pertama kalinya, kami memangkas anggaran sebesar Rp 424 juta, sehingga dana yang akan digunakan sebagai anggaran pelantikan hanya Rp 626 juta saja," kata Mangara saat ditemui di gedung DPRD DKI, Kamis (27/9/2012).

Dijelaskannya, anggaran yang dipangkas tahap pertama sebesar Rp 424 juta terdiri dari anggaran untuk Paduan Suara sebesar Rp 99 juta, anggaran untuk penyanyi sebesar Rp 160 juta, anggaran untuk sound system sebesar Rp 75 juta, anggaran untuk dokumentasi dan dekorasi sebanyak Rp 70 juta, serta sewa Keroncong Tugu sebesar Rp 20 juta.

"Tetapi kami merasa alokasi dana sebesar Rp 626 juta untuk anggaran pelantikan masih terasa besar. Karena itu kami rapatkan kembali dengan Komisi A, dan akhirnya menghasilkan keputusan dilakukan pemangkasan anggaran kembali sebesar Rp 127 juta," ungkapnya.

Pemangkasan anggaran tahap kedua sebesar Rp127 juta itu, lanjutnya, terdiri dari penghapusan anggaran snack untuk tamu sebesar Rp 77 juta. Lalu konsumsi untuk petugas pengamanan sebanyak 500 orang dikurangi menjadi 250 orang saja, sehingga anggaran yang dihemat untuk konsumsi sebesar Rp 50 juta.

"Konsumsi petugas pengamanan kami kurangi jadi 250 orang saja, yaitu 150 dari aparat kepolisian dan 100 dari Satpol PP DKI. Pengurangan ini dilakukan karena kami melihat Gubernur DKI Fauzi Bowo sudah legowo dengan kekalahannya, sehingga kami prediksikan suasana Jakarta saat pelantikan akan kondusif dan tidak akan terjadi keributan. Jadi kami kurangi kebutuhan petugas pengamanannya," tandasnya. Sumber

Tidak ada komentar: