JAKARTA - PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin ternyata telah melapor ke AFC terkait pelarangan klub-klub ISL untuk mengirimkan pemain membela timnas. Bahkan, federasi sepak bola Asia itu sudah mengirim balasan kepada PSSI pada 23 Agustus lalu. Surat tersebut ditandatangani Sekjen AFC Dato Alex Soosay.
"Jadi, kami menyampaikan bahwa ada pemain (dari klub ISL-red) yang mendapatkan hukuman ketika membela timnas. Kami juga telah menyebutkan nama-nama klub yang melarang pemainnya untuk membela timnas," kata Djohar Arifin, Selasa (28/8).
Seperti diketahui, terdapat lima pemain asal klub Indonesia Super League (ISL) yang bergabung dengan timnas kala uji coba melawan Valencia pada 4 Agustus lalu. Kelimanya adalah Firman Utina, M Ridwan, Ponaryo Astaman (Sriwijaya FC), Bambang Pamungkas (Persija Jakarta) dan Ahmad Bustomi (Mitra Kukar). Karena mendapat teguran dari pihak klub, lima pemain tersebut akhirnya meninggalkan timnas.
Hal inilah yang disayangkan PSSI pimpinan Djohar Arifin, kemudian dilaporkannya ke AFC. Menanggapi surat PSSI tersebut, AFC mempertanyakan iktikad baik KPSI dan klub-klub ISL menyangkut kesepakatan perdamaian yang dituangkan dalam MoU di Malaysia, 7 Juni lalu.
"AFC mempertanyakan hal tersebut, karena langkah itu telah melanggar kesepakatan yang telah dilakukan sebelumnya di Malaysia. Kasus ini juga semakin memperkecil peluang untuk menyelesaikan masalah yang ada," ungkap Djohar, sembari menjelaskan isi surat balasan AFC.
Menurut orang nomor satu di lingkungan PSSI ini, AFC juga menegaskan bahwa melarang pemain untuk memperkuat timnas merupakan pelanggaran serius dari isi MoU. Pasalnya, pada saat menandatangani nota kesepahaman lalu, kedua belah pihak antara PSSI dengan KPSI bersepakat untuk melakukan rekonsiliasi, kemudian bersedia melepas pemain apabila dibutuhkan timnas.
"Masalah ini juga akan menjadi masukan bagi AFC dan Task Force untuk dibawa dalam pertemuan tim Joint Committee (Komite Gabungan-red) berikutnya," imbuh Djohar. Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar