Sabtu, 03 November 2012

Pemilih muslim Amerika condong ke Obama

Hari pemungutan suara memilih presiden Amerika Serikat semakin dekat. Ternyata suara orang muslim Amerika menjadi kunci bagi pemenangan salah satu kandidat, terutama di daerah abu-abu seperti di Negara Bagian Ohio, Virginia, dan Florida.

Surat kabar the Salem News melaporkan hasil survei terhadap 500 warga muslim yang diprakrasai oleh Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) menunjukkan 25 persen responden masih belum menentukan pilihan. Mereka masih bisa ditarik oleh salah satu kandidat.

Hasil lain memperlihatkan orang muslim Amerika masih tertarik dengan dunia politik di mana 90 responden menyebut akan pergi ke tempat pemungutan suara. 68 Persen responden mengatakan akan memilih Presiden Barack Hussein Obama dan 7 persen saja menyebut akan memilih calon presiden dari Partai Republik Mitt Romney.

Seperti kebanyakan warga Amerika lainnya lima isu utama bagi orang muslim Amerika adalah masalah lapangan pekerjaan dan ekonomi, pendidikan, jaminan kesehatan, keamanan sosial, serta hak sipil. Persentase responden mengatakan mereka yang lebih memilih Partai Demokrat, juga mengalami peningkatan sejak pemilihan 2008 silam. Peningkatan tersebut yakni dari 49 persen menjadi 66 persen dan hampir setengah reseponden menjawab Partai Demokrat lebih bersahabat dengan orang muslim.

Para pemilih dari orang muslim sangat memperhatikan masalah-masalah terkait dengan isu Islam. Apalagi masyarakat Amerika menjadi lebih sensitif terkait masalah Islam setelah Partai Republik mengeksploitasi Islam. Lebih dari setengah responden mengatakan Partai Republik tidak ramah dengan dunia Islam.

Ini terbukti saat kedua kandidat melakukan debat ketiga calon presiden, di mana pandangan Romney terlihat memusuhi Islam dan negara-negara Arab. Para pemilih muslim khawatir akan terulangnya masa pemerintahan George W Bush di mana setiap kebijakan luar negerinya kontra produktif.

Lantaran mulai paham dan mengertinya orang muslim Amerika terhadap isu luar negeri, membuat mereka semakin peduli terhadap kebijakan dibuat Negeri Adidaya itu terhadap demokratisasi di negara-negara muslim dan bagi keadilan serta kedamaian bagi rakyat Palestina.

68 Persen responden mengatakan Amerika seharusnya dapat mendukung perjuangan rakyat Palestina. Sedangkan 76 persen responden mengatakan Amerika dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah membuat keputusan tepat dengan turut campur tangan terkait revolusi di Libia.

Banyak warga muslim Amerika akan memilih Obama tapi kali ini mereka tidak akan seantusias seperti pemilihan sebelumnya. Ini lantaran orang muslim Amerika tidak senang dengan semakin terkikisnya kebebasan sipil mereka. Satu contoh mengerikan yang mereka lihat adalah semakin ketatnya aksi pengawasan terhadap pelajar muslim, penjaga toko, sekolahan, dan masjid oleh Kepolisian New York dalam kerjasamanya dengan Badan Intelijen Pusat (CIA).

Pada akhirnya pemilih dari kalangan muslim Amerika akan melihat secara keseluruhan masing-masing kandidat sebelum memutuskan siapa yang akan dipilih. Sumber

Tidak ada komentar: