Kini tidak sedikit industri seks juga mempromosikan dirinya lewat
situsnya. Kelompok Yoshiwara yang semula hanya Tokyo saja, dalam dunia
maya situsnya sudah melebar mengumpulkan juga klub-klub industri seks
yang ada di Kanagawa, Chiba, dan Ibaraki sehingga terkumpul sekitar 20
anggota di situsnya dengan berbagai penawaran seks, mulai mandi sabun,
deriheru dan sebagainya.
Kelompok bersama tersebut pun memiliki semacam sekolah seks dengan
nama Yoshiwara Academy, di mana salah satu gadis primadonanya, Asamiya,
memiliki ukuran buah dada 93 cm menjadi primadona di sana, melayai jasa
Paizuri (menggesekkan kemaluan lelaki di antara dua buah dadanya).
Biaya hanya 15.750 yen atau Rp 1,8 juta (kurs Rp 119 per yen) selama 110
menit. Namun kita tak boleh menyentuhnya dan harus diam sampai ke
“puncak birahi” lelaki.
Banyak sekali kini pelayanan seks dengan
harga murah sekitar 10.000-15.000 yen (Rp 1,1 juta -Rp 1,7 juta) dengan
berbagai alasan dan kondisi yang ada sekarang di dalam negeri Jepang.
Menurut buku putih polisi Jepang, pada tahun 2011 tercatat 1.238
toko mandi sabun di Jepang. Padahal lima tahun sebelumnya sebanyak 1,248
clubs. Berarti setahun tutup dua toko.
“Gempa bumi 11 Maret 2011
benar-benar ledakan terakhir sebelum kehancuran dunia bisnis seks di
Jepang saat ini,” ungkap seorang manajer toko seks di Tokyo kepada Tribunnews.com, pekan ini.
Kehancuran
itu pun ditambah lagi mulai munculnya seks “window dressing” wanita
dengan pakaian sangat minim memajang diri di depan kaca toko seks,
memperlihatkan kepada yang lalu lalang keindahan tubuhnya. Mirip dengan
red-light district di Amsterdam. Namun ini di gang-gang di daerah
Kawasaki, pinggiran Tokyo.
Ternyata semuanya orang China dan
Korea dengan harga murah 10.000 yen (Rp 1,1 juta) sekali main.
Manajernya orang Jepang, Masao Kosugi, telah ditangkap polisi.
Meskipun
bisnis seks semakin melemah di Jepang ditambah pengetatan kepolisian
Jepang memonitor dunia seks akhir-akhir ini, permintaan lelaki yang ada
menimbulkan penawaran di lain pihak. Tampaknya tak bisa berkurang
drastis seperti bisnis yang biasa, karena memang ada kenikmatan
tersendiri sebagai pribadi kelaki ke dunia seks tersebut. Apalagi di
Jepang, di mana tamu benar benar sebagai raja, kita dilayani luar biasa
oleh wanita yang cantik-cantik ini. Mau merasakan menjadi raja?
Datanglah ke Jepang sekarang. Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar